Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah gambar tangkapan layar yang mengatasnamakan berita dari CNN Indonesia beredar melalui aplikasi WhatsApp pada pekan pertama Juli 2020.

Dalam tangkapan layar itu disebutkan terdapat 1.000 santri di Kudus, Jawa Tengah, yang mengalami gangguan kesehatan dan tidak sadarkan diri usai menjalani tes cepat (rapid test) COVID-19.

Tertulis pula dalam tangkapan layar itu, tes cepat itu dilakukan oleh tim dokter gabungan dari berbagai rumah sakit Indonesia. Tim itu diketuai oleh Ringgo Silalahi yangg juga melibatkan serta rumah sakit China dan dipimpin oleh Lie Kong Nyen.

"Kini ke-2 tim dokter tersebut sedang dimintai keterangan oleh Menteri Kesehatan terkait kejadian tersebut," demikian narasi yang menyertai tangkapan layar itu.

Bukan hanya narasi, empat foto berbeda yang ditampilkan pula dalam tangkapan layar tersebut.

Namun, benarkah terdapat ribuan santri di Kudus yang tidak sadarkan diri usai mengikuti tes cepat?

Tangkapan layar hoaks 1000 santri pingsan usai rapid test (WhatsApp)

Penjelasan:
Menurut penelusuran ANTARA melalui mesin pencari berita, tidak ditemukan berita milik CNN Indonesia yang memuat informasi tentang ribuan santri di Kudus yang tidak sadarkan diri setelah menjalani test ccepat. Bahkan, informasi tersebut juga tidak ditemukan di media arus utama nasional manapun.

ANTARA juga menelusuri empat foto yang disertakan dalam tangkapan kabar yang beredar itu. Empat foto itu pernah dimuat oleh empat media nasional berbeda.

Berikut hasil penelusuran Tim Cek Fakta ANTARA:
1. Foto pertama dimuat oleh Antaranews.com pada 30 April 2020, dalam berita berjudul "Kabupaten Magetan evakuasi 18 santri Temboro pasien COVID-19 ke RSUD".

Tangkapan layar foto dari Antaranews.com (Antara Foto)

2. Foto kedua dimuat oleh Antaranews.com pada 22 April 2020, pada berita berjudul "31 santri Temboro-Magetan reaktif sesuai hasil "rapid test".

Tangkapan layar foto dari Antaranews.com (Antara Foto)

3. Foto ketiga dimuat oleh Okezone.com pada 26 Januari 2018, dalam berita berjudul "Puluhan Santri Pondok Pesantren di Demak Keracunan Massal".

Tangkapan layar foto dari Okezone.com (Okezone)

4. Sementara foto keempat dimuat oleh Antaranews.com pada 1 Februari 2020, dalam berita foto berjudul "Simulasi penanganan pasien virus corona".

Tangkapan layar foto dari Antaranews.com (Antara Foto)

Hasil penelusuran fakta-fakta tersebut sekaligus menjelaskan konten tangkapan layar yang beredar di WhatsApp itu merupakan hasil suntingan dari sejumlah media massa yang menyematkan kabar bohong atau informasi yang direkayasa. Dengan demikian, tangkapan layar itu dikategorikan sebagai hoaks.

Klaim: Ribuan santri di Kudus tak sadarkan diri usai jalani tes cepat
Rating: Salah/Disinformasi

Cek Fakta: Pasien COVID-19 di RSUI dan RS Persahabatan meningkat?

Cek Fakta: Daun mindi bisa obati COVID-19?

Cek Fakta: Virus bertahan di cincin logam selama delapan jam? Cek faktanya

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020