Yogyakarta (ANTARA News) - Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Sabtu petang, ditutup sementara dari lalu lintas penerbangan karena hujan deras mengguyur Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

"Sejak pukul 15.30 WIB hujan deras disertai petir turun di sekitar Bandara Adisutjipto sehingga runway ditutup karena tidak memenuhi jarak pandang minimal," kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Halendra.

Menurut dia di Bandara Adisutjipto Yogyakarta ada dua jarak pandang ideal, yakni untuk runway 09 berjarak 1.200 meter dan satu runway lagi jarak pandangnya empat kilometer.

"Ketika turun hujan deras petugas langsung mencermati kemampuan jarak pandang pilot, dan ternyata hanya sekitar 500 meter, bahkan turun menjadi 200 meter, jarak pandang ini tidak memenuhi syarat ideal dalam penerbangan," katanya.

Ia mengatakan akibat penutupan runway tersebut penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan mengalami gangguan.

"Ada dua penerbangan yang terganggu, yakni Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 212 dari Jakarta tujuan Yogyakarta harus kembali lagi ke Jakarta saat berada di atas Purwokerto, serta Lion Air tujuan Yogyakarta-Jakarta yang siap terbang di runway harus kembali lagi ke apron," katanya.

Halendra mengatakan penutupan runway ini sebagai langkah antisipasi untuk menjamin keselamatan penerbangan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

"Kami selalu berupaya mengutamakan keselamatan penerbangan sehingga jika ada hal yang membahayakan akan diambil langkah antisipasi termasuk penutupan runway karena jarak pandang terbatas," katanya.

Ia mengatakan meski ada satu pesawat yang gagal berangkat namun tidak sampai menimbulkan keresahan pada calon penumpang karena mereka dapat memahami alasan penundaan penerbangan tersebut.

"Informasi yang benar akan membuat calon penumpang dapat memaklumi penundaan penerbangan, dan mereka juga dapat memahami bahwa penundaan tersebut karena faktor alam dan risiko akan lebih besar jika pesawat dipaksakan terbang," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009