Banyuwangi (ANTARA News) - Upaya rehabilitasi terhadap keberadaan populasi banteng jawa (bos javanicus) di tempat penggembalaan Sadengan Kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Banyuwangi, Jawa Timur mulai menunjukkan hasil.
Hal ini ditunjukkan dengan bertambahnya populasi banteng tersebut meskipun jumlahnya belum optimal.
"Sampai dengan tahun 2009 populasi banteng berjumlah 62 ekor. Sebelumnya berjumlah 17 ekor, setelah terjadi penurunan secara terus menerus sejak tahun 1999 hingga 2003 dari jumlah populasi 110 ekor," kata Kepala Kantor TNAP, Hartono, Sabtu.
Ia mengatakan, penurunan populasi banteng ini disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti penurunan daya dukung taman buatan Sadengan, hingga perburuan liar.
Penurunan daya dukung Taman Sadengan ini, kata dia, diakibatkan lahan seluas 84 hektare yang telah ditanami berbagai rerumputan di antaranya berjenis rumput balung (Arudinell setosa), Dischantium caricosum dan rumput gajah (pennicetum purpureum) rusak terinvasi (serangan) gulma.
"Penyusutan oleh semak dan pepohonan pengganggu hingga menyebabkan penyempitan lahan seluas 13,35 ha dan mengubah struktur vegetasi tanaman," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Hartono, pada tahun 2008 petugas TNAP melakukan pembinaan habitat mulai dari penyusunan perencanaan jangka menengah yang komperensif hingga berhasil merehabilitasi lahan seluas 37 ha. Ditargetkan 2010 nanti bisa tercapai 30 ha.
"Sementara perburuan liar bisa diatasi dengan memperketat pengawasan di lahan penangkaran Sadengan. Setiap harinya enam petugas selalu memonitoring di menara pemantau," kata dia.
Banteng jawa merupakan satu dari 21 jenis mamalia dilindungi dari jumlah satwa liar berjumlah 215 spesies, terdiri dari 35 jenis burung dan 14 jenis reptil yang ada di Taman Nasional Alas Purwo. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009