Hua Hin (ANTARA News) - ASEAN akan membentuk kontak grup ASEAN-G20 guna mengkoordinasikan posisi ASEAN dalam forum G20. Kontak grup itu juga untuk terus menyuarakan kepentingan negara berkembang di tingkat global dalam menghadapi dampak krisis keuangan.

Pembentukan kontak grup itu tertuang dalam pernyataan bersama kepala negara/pemerintahan ASEAN yang dikeluarkan sekretariat media, Sabtu, sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 ASEAN di Hua Hin, Thailand.

Kontak grup yang akan dibentuk itu beranggotakan Ketua ASEAN, Indonesia sebagai satu-satunya anggota G20 dari ASEAN, serta Sekretaris Jenderal ASEAN.

G20 yang beranggotakan Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Cina, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Britania Raya, Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah bertemu tiga kali sejak 2008 untuk mencari solusi mengatasi dampak krisis keuangan global seraya membahas regulasi agar krisis serupa tidak terulang lagi.

Dalam beberapa pertemuan, G20 juga mengundang ASEAN sebagai perwakilan organisasi wilayah.

Dalam pernyataan bersama sepuluh pemimpin negara ASEAN terdiri atas 57 butir berjudul "Meningkatkan keterhubungan, memberdayakan masyarakat" itu, juga disepakati agar Ketua dan Sekretaris Jenderal ASEAN dapat menghadiri setiap pertemuan G20 guna menyampaikan posisi dan pandangan ASEAN serta meningkatkan peran dalam tingkat global.

Menteri Keuangan sepuluh negara ASEAN juga diharapkan dapat terus berkoordinasi untuk merumuskan pandangan bersama negara-negara Asia Tenggara dalam mewujudkan stabilitas ekonomi dan finansial di kawasan dan pada tingkat global.

Dalam pernyataan bersama, para pemimpin negara ASEAN mendukung kelanjutan paket stimulus domestik untuk pemulihan yang berkelanjutan dari dampak krisis keuangan global.

Mereka juga mendukung reformasi dalam tubuh lembaga keuangan internasional agar suara dan kepentingan negara-negara berkembang dapat terwakilkan.

Negara-negara ASEAN juga sepakat untuk mereformasi serta memperketat peraturan di bidang finansial guna menghindari spekulasi serta kesalahan dalam sistem perbankan dan finansial.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Thailand Abhisit Vejjajiva sebagai Ketua ASEAN dan tuan rumah KTT ke-15 ASEAN dalam pidato pembukaan telah menyerukan peran ASEAN dalam forum G20 sebagai perwakilan kepentingan dan suara negara berkembang.

Di tingkat kawasan, para pemimpin negara ASEAN juga menyepakati percepatan implementasi "Chiang Mai Initiave" senilai 120 miliar dolar AS yang digagas oleh ASEAN+3 (Jepang, China, Korea Selatan) sebagai dana cadangan guna mengatasi dampak krisis keuangan global.

Dana cadangan untuk stabilisasi mata uang di kawasan Asia Tenggara itu diharapkan sudah dapat diimplementasikan pada akhir 2009. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009