Jakarta (ANTARA News) - Menteri-menteri bidang ekonomi menggelar rapat di Gedung Utama Depkeu Jakarta, Sabtu untuk membahas program program ekonomi yang harus dicapai.
"Hari ini kita akan mempersiapkan National Summit (Indonesia Investment Summit) tanggal 29-31 Oktober 2009. Dan program-program yang harus dicapai, yang sudah di-commit (dijanjikan, red) menteri-menteri waktu itu di depan Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, red) ," kata Menko Perekonomian Hatta Radjasa di Jakarta, Sabtu.
Hatta Rajasa menyebutkan, dalam dua hari (Sabtu-Minggu), tim ekonomi mengadakan rapat persiapan National Summit terutama yang terkait bidang infrastruktur, transportasi, revitalisasi industri, pangan dan energi, koperasi dan UKM, jasa, dan lainnya.
Hatta tidak menyebutkan nilai proyek yang akan ditawarkan kepada investor melalui forum itu.
"Ini bukan dalam konteks itu, tapi dalam konteks bahwa Presiden menyampaikan program lima tahun ke depan. Setelah itu kita akan mendapatkan respons dari seluruh stakeholder (pemangku kepentingan, red) ," katanya.
Sementara itu, Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan, program 100 hari yang diembannya antara lain adalah terbangunnya 100 desa pintar, artinya ada komputer masuk desa atau internet masuk desa.
"Tentunya ini memerlukan dukungan dari infrastruktur lain, seperti tersedianya listrik untuk suplainya," katanya.
Selain itu program 25 ribu desa berdering yang harus tercapai sebelum Januari 2010. Pihaknya juga mengajukan kepada Presiden untuk pembangunan Palapa Ring untuk Indonesia bagian Timur pada pertengahan November 2009.
Palapa Ring merupakan suatu interkoneksi data dan komunikasi yang merupakan perwujudan dari Sumpah Palapa dimulai dari bagian barat, sekarang dilanjutkan ke Indonesia bagian timur.
"Yang melaksanakan tendernya Telkom, kita hanya dari sisi ini ingin memberitahukan kapada masyarakat ada satu fasilitas, ada satu jaringan yang bisa dimanfaatkan," katanya.
Selesaikan
Terkait dengan program 100 hari, Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, Menko Perekonomian akan menyampaikan pengarahan yang telah diberikan Presiden sedangkan dirinya akan menjadi pelaksananya.
"Intinya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mendesak seperti penyiapan aturan-aturan yang selama ini menghambat pelaksanaan pembangunan infrastruktur misalnya pembebasan tanah, aturan investasi di jalan tol, dan lainnya," katanya.
Mennegkop dan UKM Syarif Hasan mengatakan, program 100 hari di bidangnya meliputi antara lain menciptakan tenaga enterpreneur baru.
Menperind MS Hidayat mengatakan, program mendesak bidangnya adalah penertiban aturan-aturan yang dianggap masih menghambat proses perizinan maupun aturan yang menghambat perkembangan sektor industri manufaktur.
"Dalam 100 hari ini, akan dibuat aturan yang akan membuka jalan bagi pertumbuhan infrastruktur," katanya.
Hadir pula dalam rapat itu sejumlah menteri bidang ekonomi lainnya seperti Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal, dan Menteri Perhubungan Freddy Numbery.
Sejumlah menteri ekonomi lainnya seperti Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Mendag Mari E Pangestu tidak hadir karena sedang mengikuti kunjungan Presiden ke KTT ASEAN di Bangkok.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009