Solo (ANTARA News) - Keributan yang terjadi saat konser musik rock kelompok "Superman Is Dead" di Stadion Sriwedari Solo, Jumat (22/10) malam, mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang luka-luka terkena benda tajam.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Sabtu, korban tewas bernama Yudi Widiyanto (18) warga Kalibata, Majogedang, Karanganyar. Dua korban lainnya mengalami luka tusuk yaitu Rieza Randhani (19), warga Jalan Kenari Perum Bumi Graha Indah Jaten, Karanganyar, dan Dwi Martanto (22), warga Begalon, Danusuman, Serengan, Solo.
Yudi dibawa keluarganya setelah divisum sedangkan dua korban terkena tusukan masih dirawat di ruang Kamajaya RS Kasih Ibu Solo.
Menurut Windu Suseno, paman Dwi Martanto, keponakannya datang ke konser itu sekitar pukul 19:00 WIB.
"Dwi saat terjadi keributan tidak mengetahui dan tidak merasakan kalau ditusuk dari sebelah kiri punggungnya.Badannya yang terluka hanya terasa panas seperti kena api rokok. Tapi ketika diraba ternyata terluka kena tusukan benda tajam," kata Windu.
Menurut Windu, keponakannya terluka pada bagian punggung bagian kiri bawah dan luka sedalam sekitar enam sentimeter dan hari Sabtu (24/10) menjalani operasi.
Sementara itu, Sulasono ayah korban Rieza menjelaskan, anaknya terluka akibat tusukan pada punggung atas dan kini menjalani perawatan intensif di RS Kasih Ibu.
Sulasono mengatakan, anaknya melihat Yudi (korban tewas) terjatuh. Rieza yang teman Yudi itu mengira Yudi sakit epilepsi namun ketika ditolong, Yudi sudah bersimbah darah akibat tusukan di dada.
"Rieza tidak merasakan kalau dirinya juga terkena tusukan, karena rasanya hanya panas pada punggungnya, setelah diperiksa ternyata banyak darah keluar. Korban langsung dibawa ke RS Kasih Ibu Solo.Rieza akan menjalani operasi di rumah sakit ini untuk melihat lukanya," kata Sulasono.
Sementara itu Kasatreskrim Poltabes Surakarta Kompol Susilo Utomo membenarkan adanya peristiwa itu. Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009