"Sehingga total positif 62.142 dan 28.219 sembuh," kata Yuri dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, jumlah meninggal karena COVID-19 menjadi 3.089 setelah bertambah 53 orang. Hingga saat ini, jangkauan diagnosis spesimen total diperiksa 894.428 sampel.
Dia mengatakan penambahan angka positif itu tidak dimaknai semua dirawat di rumah sakit karena sebagian menjalani isolasi mandiri dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Yurianto ingatkan keluar rumah hanya untuk aktivitas produktif
Baca juga: Yurianto: Banyaknya kasus baru karena tracing agresif dan tes masif
"Penambahan ini tidak dimaknai seluruhnya masuk RS. Kasus ini didapatkan dari pelacakan yang kita rawat dan temukan. Kita lakukan pemeriksaan spesimen secara masif," katanya.
Yuri mengatakan tingkat keterisian tempat tidur isolasi penderita COVID-19 saat ini terisi 53,50 persen.
Menurut dia, masih ada kapasitas lain yang belum diisi. "Kasus baru yang kita dapatkan dalam beberapa hari terakhir, dua pekan terakhir, kita temukan kasus dengan keluhan klinis minimalis yang tidak menggambarkan indikasi dirawat di RS," katanya.
Tim mengarahkan yang bersangkutan isolasi mandiri. "Ini penting, kepatuhan dan kedisiplinan isolasi berpengaruh terhadap penularan baru," katanya.*
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 1.072 jadi 26.667 orang
Baca juga: Angka kesembuhan nasional COVID-19 capai 43,2 persen
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020