Jakarta (ANTARA) - KJRI Istanbul memfasilitasi repatriasi mandiri 227 WNI, yang sebagian besar di antaranya adalah santri, yang terdampak pandemi COVID-19 di Turki.

Para WNI itu berangkat dengan penerbangan reguler Turkish Airlines (TK-56) dari Istanbul pada Sabtu pagi, dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada Sabtu pukul 17:35 WIB, menurut keterangan tertulis KJRI Istanbul, Sabtu.

WNI yang mengikuti program repatriasi mandiri terdiri dari 224 santri Pesantren Sulemaniyah di Istanbul, yang telah menyelesaikan pendidikannya dan tertunda kepulangannya sejak April 2020. Selain itu ada satu pekerja migran Indonesia serta dua WNI yang tertahan di Istanbul karena pembatalan penerbangan lanjutan dari Frankfurt, Jerman.

Mengenai provinsi tempat mereka berasal, sebanyak 67 orang penumpang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, 45 orang dari Jawa Tengah dan Aceh, 19 orang dari Sumatera Utara, dan selebihnya dari wilayah di Kalimantan, Riau dan NTB.

Konjen RI di Istanbul Imam As’ari, yang turut mengawal langsung proses repatriasi mandiri di bandara, menyampaikan terima kasih atas dukungan kerja sama Pengurus Pesantren Sulemaniyah serta pihak-pihak dan otoritas terkait sehingga proses repatriasi mandiri dapat terlaksana.

Sebagai salah satu syarat utama mengikuti repatriasi, seluruh WNI telah melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif/bebas COVID-19 sebelum berangkat dari Turki.

Para WNI juga dibekali peralatan perlindungan berupa masker, sarung tangan, dan cairan pembersih tangan untuk digunakan di pesawat.

Selama masa penanganan COVID-19 di Turki, perwakilan RI di Turki secara berkelanjutan memberikan bantuan kepada sekitar 2.842 WNI yang terdampak COVID-19.

Sebelumnya, perwakilan RI di Turki juga telah melakukan repatriasi mandiri pada tanggal 10, 15, dan 17 Juni 2020. Hingga saat ini, jumlah keseluruhan WNI yang dibantu pemulangannya oleh perwakilan RI di Turki berjumlah sekitar 650 orang.

Mereka terdiri dari para spa therapist, pelajar, santri, anak buah kapal, dan pekerja migran Indonesia (PMI).

Terkait penerapan kebiasaan normal baru sejak 1 Juni 2020, pemerintah Turki telah melonggarkan aturan di berbagai sektor publik.

Saat ini Turki secara bertahap telah membuka kembali penerbangan reguler ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.


Baca juga: KJRI Marseille pulangkan 720 ABK WNI dari Prancis selama pandemi

Baca juga: Pemerintah bantu pulangkan 8.103 WNI melalui repatriasi mandiri

Menlu paparkan gelombang pemulangan WNI

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020