Peshawar (ANTARA News) - Sebuah bom mobil meledak di luar satu restoran di kota besar Pakistan barat laut, Peshawar, melukai 10 orang dalam serangan kedua yang mengguncang negara itu Jumat, kata seorang perwira polisi.

Ledakan itu terjadi di distrik Hayatabad hanya beberapa jam setelah seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di luar pangkalan angkatan udara di kota Kamra, di jalan utama antara Peshawar dan ibukota Pakistan Islamabad.

"Ini adalah bom mobil. Ada 10 orang cedera dan ledakan terjadi di satu lapangan parkir sebuah restoran di Hayatabad," kata perwira polisi Fazal-e-Amin kepada AFP di tempat terjadinya serangan.

Polisi mengatakan, satu kendaraan di luar kompleks Evergreen, yang digunakan sebagai balai pernikahan, restoran dan kolam renang, hancur total.

"Laporan-laporan awal mengatakan, itu adalah ledakan bom mobil. Lima orang terluka. Itu adalah ledakan besar, namun tidak banyak orang di sana pada waktu itu, sehingga tidak banyak menimbulkan korban," kata perwira polisi Anwar Shah kepada AFP.

Aftab Durrani, kepala Kompleks Medika Hayatabad, membenarkan bahwa 10 orang luka setelah ledakan.

Peshawar menjadi wilayah suku yang tak tunduk kepada hukum di Pakistan, suatu daerah yang diduduki gerilyawan Al Qaida dan Taliban, yang dicap AS sebagai tempat yang berbahaya di dunia dan tempat enam kali serangan kelompok garis keras selama enam bulan.

Tak segera ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, namun serangan-serangan tersebut ditudingkan kepada Taliban dan kelompok garis keras yang berkaitan dengan Al Qaida, yang menewaskan lebih dari 190 orang dalam bulan ini.

Pakistan berikrar akan menumpas jaringan, melancarkan serangan darat dan udara besar-besaran yang ditargetkan pada TTP di wilayah pertahanan mereka di Waziristan Selatan, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Di tempat ini Al Qaida dituduh merancang serangan-serangan terhadap negara-negara Barat. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009