Tapaktuan (ANTARA News) - Kondisi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) memprihatinkan setelah ditangkap masyarakat dikawasan Desa Jambo Apha, Kabupaten Aceh Selatan Rabu (21/10).
"Kondisinya memang sudah lemah saat tertangkap masyarakat," kata Kabid Wilayah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), BKSDA Aceh Selatan, Rusman, di Tapaktuan, Kamis.
Rusman mengatakan, pasca penangkapan, kondisi harimau tersebut memang dalam kondisi cukup lemah. Sebelum tertangkap kedua kaki harimau memang dalam keadaan lumpuh dengan kaki terjerat perangkap babi milik warga.
Saat ini harimau mendapat perawatan medis oleh tim kedokteran hewan setempat sebelum hewan liar itu dipindahkan ke ibu kota Provinsi, Banda Aceh.
Kepala BKSDA Tapaktuan, Safwan mengatakan, harimau yang ditangkap itu berjenis kelamin betina dengan panjang tubuh mencapai 130 cm dan tinggi 90 cm akan diamankan di Kantor BKSDA provinsi Aceh.
"Harimau ini akan kita amankan ke Kantor BKSDA Aceh untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut agar kondisinya lebih membaik," kata Safwan.
Namun pihaknya kini tengah menanti tim BKSDA Provinsi untuk memindahkan sekaligus melakukan perawatan yang lebih intensif.
"Kita masih menunggu tim medis dan BKSDA Provinsi yang kini dalam perjalanan untuk memindahkan harimau tersebut ketempat penangkaran yang lebih baik," katanya.
Harimau yang meresahkan warga itu mulai berkeliaran di pemukiman masyarakat desa Jambo Apha, Aceh Selatan, sejak sepekan terakhir. Raja hutan itu juga diduga telah memangsa puluhan ekor ternak warga.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Pada badan yang berkait agar harimau ini di perhatikan khusus setelah diobati luka-lukanya segera kembalikan kehabitat yang sebenarya.
Dan untuk para pemburu harimau harus di hukum yang berat supaya kapok misalnya terbukti memburu atau membunuh harimau dikebiri saja.