Yerusalem (ANTARA News/AFP) - Tentara Israel melancarkan serangan udara terhadap pabrik senjata dan dua terowongan di Jalur Gaza sesudah serangan roket dari daerah kantong Palestina, kata wanita juru bicara tentara pada Kamis.

"Angkatan udara kami malam tadi menyerang pabrik senjata dan dua terowongan di bawah perbatasan dengan Mesir dan dipakai untuk menyelundupkan senjata," kata wanita juru bicara itu kepada kantor berita Prancis AFP.

"Serangan itu dilancarkan sesudah roket Palestina ditembakkan," katanya, dengan menambahkan bahwa roket tersebut menghantam gurun Negev, tidak mengakibatkan korban atau kerusakan.

Sejak serangan tentara menghancurkan oleh Israel terhadap Gaza berakhir pada 18 Januari, pejuang Palestina menembakkan 125 roket dan 76 mortir, kata Israel.

Sekitar 1.400 warga Palestina dan 13 orang Israel tewas dalam 22 hari serangan gencar Israel untuk menghentikan serangan roket Palestina.

Gencatan senjata itu umumnya dipatuhi meski sejumlah pelanggaran dilakukan oleh kedua pihak, namun beberapa pekan belakangan terjadi kenaikan dalam penembakan roket ke Israel dan serangan Israel ke Gaza.

Sejak Israel dan Mesir menutup perbatasan Gaza untuk semuanya, kecuali kebutuhan pokok, setelah gerakan Hamas menguasai Jalur Gaza dua tahun lalu, semakin banyak barang dagangan melewati ratusan terowongan di sepanjang perbatasan tersebut.

Lebih dari 120 orang Palestina tewas akibat runtuhnya terowongan atau oleh serangan Israel terhadap jaringan bawah tanah itu sejak Hamas menguasai Gaza, kata beberapa petugas kesehatan.

Hamas menyalahkan Israel atas pelanggaran gencatan senjata dan memperingatkan bahwa mereka akan membalas setiap serangan.

Kekerasan di dan di sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember tahun lalu.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding, yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Gerakan "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina mencakup ratusan warga dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, didaku bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza.

Tentara Israel menyatakan lebih dari 200 roket dan bom ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel sejak ahir serangan 22 hari negara Yahudi itu terhadap Hamas, yang menguasai Gaza, pada Desember dan Januari.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah, yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam beberapa hari pertempuran mematikan.

Sejak itu, wilayah pesisir miskin tersebut dikucilkan oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah terpisah, Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, dan Tepi Barat, yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Eropa Bersatu, Israel dan Amerika Serikat memasukkan Hamas ke dalam daftar kelompok teroris.

Pada tengah Oktober, serangan udara Israel terhadap terowongan penyelundup antara Jalur Gaza dengan Mesir menewaskan seorang pria Palestina berusia 23 tahun dan mencederai empat orang, kata beberapa petugas kesehatan.

Tentara Israel menyatakan melancarkan serangan terhadap dua terowongan itu untuk membalas serangan roket, yang ditembakkan ke Israel pada malam sebelumnya, namun tidak menjatuhkan korban atau menimbulkan kerusakan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009