Jakarta (ANTARA) - Red Bull sedang mencari klarifikasi dari federasi otomotif internasional, induk olahraga yang menaungi Formula 1, terkait sistem kemudi poros ganda (DAS) kontroversial milik Mercedes tahun ini.
Mercedes akan menggunakan inovasi tersebut dalam seri pembuka musim yang digelar di Austria akhir pekan ini.
FIA sebelumnya telah menyatakan penggunaan DAS tidak diperbolehkan untuk tahun depan, namun tidak melarangnya untuk 2020.
"Itu sistem yang rumit, sistem pintar dan tentunya kami mencari klarifikasi dari FIA, baru saja mengajukan sejumlah pertanyaan tentang itu," kata bos tim Red Bull Christian Horner kepada Sky F1 seperti dikutip Reuters, Jumat.
Baca juga: Hamilton puncaki sesi latihan bebas pertama Grand Prix Austria
"Tergantung apa yang ia lakukan dan fungsinya... peraturan ini sangat kompleks, hanya memahami di bagian mana dia masuk ke regulasi."
DAS, yang menjalani debutnya pada sesi tes pramusim Barcelona Februari lalu memungkinkan pebalap mengubah sudut pijakan ban depan dengan menarik atau mendorong tuas kemudi, bukan hanya untuk mengganti arah mobil.
Kendati regulasi F1 sangat ketat, namun tim-tim tak jarang memperkenalkan inovasi yang memanfaatkan "loophole" yang ada pada sistem dan tak jarang tim lain mengajukan argumentasi dan protes terkait hal itu.
Mercedes tahun ini mengincar gelar konstruktor ketujuhnya secara beruntun, sedangkan Lewis Hamilton berpeluang menyamai rekor tujuh gelar juara dunia Michael Schumacher.
Baca juga: Ferrari hadapi musim F1 yang lebih berat ketimbang 2019, kata Leclerc
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020