Para saksi mata mengatakan para gerilyawan melancarkan serangan bom-bom mortir di bandara internasional saat Presiden Sheikh Sharif Ahmed bertolak menuju Uganda untuk menghadiri satu pertemuan, yang memicu pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika (AU) di ibu kota itu membalas dengan tembakan artileri, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Sumber-sumber medis dan penduduk mengatakan paling tidak 30 orang tewas dan sejumlah lainnya cedera dalam salah satu baku tembak paling seru yang melanda kota yang kacau itu selama beberapa pekan.
Sumber-sumber AU mengatakan Ahmed tidak cedera dalam baku tembak itu.
Farah Olow, seorang pemilik toko di pasar Bakara kota itu mengemukakan kepada Reuters enam orang tewas akibat satu tembakan yang menghancurkan sebuah rumah di sana.
"Mereka berlindung di sebuah gedung, tetapi tembakan-tembakan gencar itu dapat menembus gedung yang paling kokoh itu. Kami tidak bisa ke luar untuk menghitung jumlah korban tewas. Bom-bom menghantam kami," katanya.
Pertempuran di Somalia menewaskan 19.000 warga sipil sejak awal tahun 2007 dan menyebabkan sekitar 1,5 juta orang meninggalkan rumah-rumah mereka.
Lembaga-lembaga keamanan Barat mengatakan negara Tanduk Afrika itu menjadi tempat perlidungan para gerilyawan, yang menggunakannya untuk merencanakan serangan-serangan di seluruh negara itu dan sekitarnya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009