Surabaya (ANTARA) - Amerika Serikat menilai pembajakan produk di Indonesia semakin mengkhawatirkan sehingga pemerintah negara itu memutuskan menaikan peringkat pembajakan di Indonesia menjadi "priority watch list", dari sebelumnya "watch list".
"Peningkatan ranking tersebut karena maraknya perdagangan produk bajakan di negeri ini," kata Koordinator Administrasi Timnas Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (PPHKI), Ansori Sinungan, dalam kampanye HKI Tahap II, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, kenaikan peringkat itu membuat Indonesia memperoleh predikat negara dengan angka pembajakan tinggi di dunia.
"Kondisi ini sangat merugikan karena ekspor produk nasional ke pasar AS menjadi terganggu," ujarnya.
Ini akan makin memperberat Indonsia yang niscaya mempengaruhi kebijakan "non tariff barrier" tertentu dari Pemerintah AS atas produk ekspor nasional ke AS.
"Padahal pasar ekspor ke AS cukup besar, 26 persen dari total ekspor nasional," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
1. karena guru memberikan contok kepada muridnya menggunakan sofware bajakan.
2. tidak ada keseriusan pemerintah (mekominfo dan mediknas)mengembangkan sofware open source.
3. harga barang original yang sangat tidak kompetitif dengan produk bajakannya (lebih mahal tapi jangan selisih terlalu tinggi harganya)
4. penegakan hukum harus mulai dari dinas pemerintahan yaitu dari kepolisian yg sudah menggunakan software non properity, jadi memberikan contoh kpd rakyatnya