Gates akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Tae-Young, sebagai bagian dari Pertemuan Konsultatif Keamanan tahunan kedua negara, yang tampaknya difokuskan pada ancaman Korea Utara dan perkembangan militer Seoul, sebagaimana dikutip dari AFP.
Kepala pertahanan AS itu Rabu mengatakan, bahwa pemerintahnya tidak akan pernah menerima program senjata nuklir Korea Utara, dan menyebut program rudal dan nuklir Pyongyang sebagai ancaman `senjata penyebar maut dan kekacauan.`
"Tidak ada kekeliruan yang kita lakukan hari ini, ataupun yang akan kita lakukan, untuk menerima Korea Utara dengan senjata nuklirnya," kata Gates kepada prajurit AS dan Korea Selatan di awal kunjungannya.
Perundingan-perundingan keamanan ini terjadi setelah Korea Utara mulai menawarkan sikap damai kepada Seoul dan Washington, setelah mengadakan uji coba nuklir yang kedua dan penembakan beberapa rudal pada awal tahun ini.
Meskipun ada isyarat-isyarat untuk berdamai, namun Korea Utara pekan lalu melakukan uji tembak rudal jarak pendek dan memperingatkan Korea Selatan akan potensi bentrokan angkatan laut di perbatasan laut yang mereka sengketakan.
Korea Utara keluar dari perundingan perlucutan nuklir enam negara April lalu.
Rezim ini mengindikasikan kesediaannya untuk kembali ke perundingan multilateral tersebut, namun hanya lebih dulu melakukan perundingan bilateral dengan AS saja.
Gates juga diperkirakan akan membahas masalah kontribusi Korea Selatan kepada misi yang dipimpin NATO di Afghanistan, disamping persiapan Seoul untuk mengambil-alih pengawasan operasional atas pasukannya pada 2012.
Seoul akan melepas komando atas pasukannya kepada AS sejak Perang Korea 1950-53, dan memperoleh kembali pengawasan pada saat damai pada 1994.
Para pejabat AS dan para komandan militer mengatakan di Seoul, bahwa pihak sedang dalam jalur yang tepat untuk memenuhi tenggat waktu April 2012.
AS menempatkan sekitar 28.500 tentara untuk mendukung angkatan bersenjata Korea Selatan yang berkekuatan 655.000 dalam menghadapi militer Korea Utara yang didukung 1,2 juta prajurit.
Pihaknya juga menjamin sebagai `payung nuklir` bagi sekutu lamanya itu dalam kasus terjadi serangan bom atom.
Setelah perundingan di Seoul, Gates akan meneruskan kunjungan ke Brastilava untuk menghadiri pertemuan para menteri pertahanan NATO yang akan didominasi pembahasan kesulitan perang di Afghanistan.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009