Jakarta (ANTARA News) - Suasana di kediaman Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar, di kompleks perumahan menteri, Jakarta, Rabu malam, sepi meskipun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menetapkannya sebagai Menteri Negara BUMN.
Tidak ada tanda-tanda perayaan bahwa yang bersangkutan dipilih menjadi pembantu Presiden.
"Tidak ada apa-apa mas... kami tidak terbiasa dengan perayaan," kata Faisal Halimi, ajudan Mustafa Abubakar.
Tidak seperti di sejumlah rumah menteri yang terpilih lainnya, suasana sepi justru melingkupi kediaman Mustafa yang berlokasi di Jalan Denpasar I No.5-6, Kuningan itu.
Hanya saja sekitar pukul 21.00 WIB ada kiriman satu buket bunga.
"Tidak ada tamu. Telepon masuk untuk mengucapkan selamat bisa mencapai 30 panggilan. SMS menumpuk sampai mencapai 50 pesan," katanya.
Sekitar lima wartawan dari enam media massa sejak pukul 20.00 WIB mulai mendatangi rumah berukuran besar berwarna putih tersebut.
Para petugas jurnalistik pun rela menunggu di jalan depan rumah tersebut, sambil berharap Mustafa memberikan keterangan setelah ditetapkan menjadi menteri yang diumumkan Presiden sekitar 22.00 WIB.
Namun setelah pidato Presiden yang dipantau dari media televisi usai, Mustafa tidak bersedia memberi keterangan kepada pers yang sudah menunggu.
"Bapak tidak memberikan keterangan. Saya rasa, beliau juga tidak menonton acara televisi saat pengumuman," kata Faisal.
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan Mustafa Abubakar yang merupakan pengganti Menneg BUMN Sofyan Djalil itu, sejak pagi cukup padat.
Memimpin rapat di Bulog hingga menjelang sore, dan dilanjutkan dengan acara halal bihalal dengan masyarakat dan tokoh-tokoh Aceh, di Jakarta.
"Bapak sepertinya sangat capek. Jadi atas nama Pak Mustafa, saya meminta maaf kepada rekan-rekan wartawan. Mungkin besok (Kamis, 22/10) akan memberi keterangan di kantor Bulog," tegasnya. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009