Di samping itu mereka (wanita) memerlukan peningkatan peran yang lebih jelas walau tidak melupakan peran wanita di kota.
"Di masa depan tantangan akan semakin berat juga bagi peningkatan peran perempuan dan warga Indonesia perempuan di pedesaan yang perlu lebih mendapat perhatian dan itu yang menjadi peduli saya," kata Linda Gumelar yang ditemui di sebuah restoran Jepang di belakang rumahnya yang terletak di Panglima Polim Jakarta, Rabu malam.
Dikatakan, kemampuan perempuan sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas untuk bisa menghadapi tantangan global.
Wanita kelahiran Bandung 15 November 1951 yang ditemani pebulutangkis senior Taufik Hidayat, yang merupakan mantunya (suami Ami Gumelar), menunggu pengumuman kabinet di sebuah restioran Jepang.
Dia yang juga merupakan Wakil Ketua ASEAN Woman Association tampak terlihat tenang dan hanya tertawa saja ketika wartawan menanyakan program 100 hari.
"Jawaban saya adalah kita bekerja keras di bidang pemberdayaan perempuan," katanya.
Sementara Suami Linda Gumelar, Agum Gumelar, yang juga pernah menjabat sebagai Menhub dan Menkopolkam hanya mengatakan singkat bahwa apa yang diterima istrinya adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
"Kita memang harus bersyukur tapi ada tanggungjawab besar yang mengiringnya bagaimana membuat bangsa ini lebih maju dan besar," kata Agum
Sementara sekitar 20 wartawan sejak beberapa saat telah mengerubungi rumah Linda Gumelar dan dikumpulkan di ruang tengah. (*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009