Bekasi (ANTARA News) - Pengerjaan perbaikan dan pelapisan jalan di Kota Bekasi perlu diimbangi dengan perbaikan drainase dan trotoar yang memadai sehingga kondisi jalan bisa bertahan lama termasuk saat musim penghujan.
"Yang menyebabkan jalan cepat rusak adalah air di drainase yang memenuhi badan jalan atau air di jalan tidak mengalir ke drainase. Air memperpendek umur dan ketahanan jalan," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Agus Syofyan, di Bekasi, Rabu.
Ia mencontohkan, pengerjaan pelapisan jalan raya Sultan Agung Kota Bekasi sampai Pulogadung, yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum (DPU).
Pengerjaan jalan tersebut sudah diminta aparat Pemkot Bekasi dilakukan secara terintegrasi, yaitu dengan dibarengi perbaikan drainase dan trotoar.
Akibat jeleknya sistem drainase, saat musim penghujan air menggenang di banyak ruas jalan dan mengakibatkan munculnya lobang-lobang pada badan jalan.
"Dana besar yang dikeluarkan untuk perbaikan dan pelapisan jalan akhirnya hanya memberikan manfaat sesaat, apalagi dibarengi dengan kerja kontraktor yang kurang profesional," ujarnya.
Ia mengatakan, perbaikan jalan raya Sultan Agung itu dilakukan sepenuhnya oleh Departemen PU. Dari ruas jalan yang diperbaiki itu sekitar 6,3 Km berada di wilayah Kota Bekasi sementara sisanya 9 Km masuk Jakarta Timur.
"Kita hanya dimintai koordinasi dalam pembangunan jalan tersebut, dan kegiatan ini bersifat bantuan dari dana APBN," ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad mengatakan, kondisi jalan serta drainase dan trotoar memadai sangat diperlukan dalam memperindah Kota Bekasi.
Ia mengatakan, Kota Bekasi berkeinginan agar bisa meraih piala Adipura 2010 dan tanpa dibarengi kondisi jalan, drainase dan trotoar yang baik, akan mengurangi penilaian secara keseluruhan.
Ia minta agar aparat Bina Marga dan Tata Air memperhatikan betul perencanaan sarana jalan dan pendukungnya agar bisa memberikan penilaian positif bagi Kota Bekasi.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009