Jakarta (ANTARA News) - Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono diharapkan dapat lebih gencar mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri.

"Kami berharap Presiden SBY yang baru saja dilantik pada hari Selasa ini bisa membuat konsep jangka panjang terkait kedudukan kebudayaan Indonesia di mata internasional," kata Ratna Sarumpaet, seniman Indonesia yang banyak mengeluti dunia panggung teater sekaligus aktivis organisasi sosial, kepada ANTARA.

Ratna menjelaskan, adanya kasus pengakuan budaya milik Indonesia oleh negara lain beberapa waktu lalu menurutnya disebabkan oleh kurangnya promosi oleh pemerintah Indonesia melalui departemen terkait atau Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri.

"Pemerintah jangan hanya merespon suatu kasus secara instan kalau ada masalah saja, seperti pengakuan budaya oleh negara lain," katanya.

Karenanya, ia berharap promosi seni dan kebudayaan asli Indonesia harus lebih gencar lagi di promosikan di luar negeri.

"Saya pernah beberapa kali melakukan promosi seni dan budaya di luar negeri atas undangan negara bersangkutan, bukan karena upaya dari departemen terkait atau KBRI di luar negeri melainkan karena jaringan saya sendiri atau artikel tentang saya di internet," katanya.

Hal itu menurut Ratna semakin menunjukkan kurangnya upaya dari pemerintah melalui departemen terkait dan KBRI di luar negeri untuk mempromosikan kesenian dan kebudayaan asli Indonesia dengan melibatkan seniman-seniman lokal.

Saya optimis, dengan adanya promosi yang lebih gencar maka kesenian dan kebudayaan asli Indonesia yang sangat beragam bisa dikenal luas di kalangan internasional.

Ia juga menambahkan, akan lebih optimal lagi upaya untuk mempromosikan kebudayaan indonesia di luar negeri apabila Indonesia memiliki lembaga kebudayaan khusus di negara lain.

"Contohnya goethe institut dari negara Jerman dan erasmus dari negara Belanda yang membuka kantor perwakilan di Indonesia," katanya.

Dengan adanya lembaga kebudayaan khusus di luar negeri maka akan dapat mempromosikan budaya dan seni asli Indonesia di kalangan internasional.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009