"Menambah daftar panjang korban jatuh akibat virus ini, bulan ini dua orang meninggal, dua-duanya warga Kota Bengkulu, dan pria dewasa," katanya di Bengkulu, Kamis.
Berdasarkan riwayat penularan, kedua penderita tersebut terjangkit HIV melalui penggunaan narkoba dengan jarum suntik bergantian dan praktik seks bebas.
Arna mengatakan diperkirakan ke depan, penularan HIV akan lebih banyak melalui hubungan seks bebas termasuk melalui Penjaja Seks Komersil (PSK).
"Karena kalau dari narkoba, kepolisian sudah gencar memberantas dan bisa dilihat secara fisik ciri-ciri pemakai narkoba itu, tapi kalau melalui hubungan seks tidak ada indikasinya," katanya.
Saat ini kata Arna penularan HIV melalui hubungan seks dan narkoba mulai seimbang.
"Termasuk yang meninggal bulan ini satu dari narkoba dan satu lagi dari seks bebas,"katanya.
Dikatakan, seluruh kabupaten/kota di Bengkulu tidak ada yang terbebas dari penyebaran HIV/Aids.
Sementara itu data dari Volunteer Conseling Test (VCT) RSUD M Yunus menyebutkan selama September terdapat 37 kunjungan dimana dua orang diketahui positif HIV melalui test darah.
"Ada dua kasus positif, enam yang negatif dan dua orang meninggal dunia selama September," kata Ketua Tim VCT RSUD M Yunus, dr Daisy.
Daisy mengatakan penularan HIV/Aids di Bengkulu tergolong cepat yang dibuktikan dengan tingkat kunjungan per bulan yang terus meningkat.
Pada Agustus 2009 terdapat 32 kunjungan dengan rincian 16 orang mengambil obat Anti Retro Viral (ARV) dan 13 orang yang melakukan tes HIV.
"Dari 13 orang ini juga dua di antaranya positif, satu warga Kota Bengkulu dan satu lagi dari Manna, Bengkulu Selatan," tambahnya. (*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009