... Namun lebih dari itu, IPC melihat adanya peluang ekonomi dari pemberlakuan TSS

Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC siap menangkap peluang ekonomi pemberlakuan Traffic Separation Scheme (Bagan Pemisah Alur Laut) mulai 1 Juli 2020 yang dinilai berpotensi peningkatan trafik pelayaran di Selat Sunda.

Selat Sunda disebut bisa menjadi jalur alternatif perdagangan ke Asia Barat dan Eropa atau sebaliknya, setelah selama ini lebih banyak kapal mengandalkan Selat Malaka.

"Tujuan utama penerapan TSS memang untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di Selat Sunda sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan Selat Lombok sebagai ALKI II. Namun lebih dari itu, IPC melihat adanya peluang ekonomi dari pemberlakuan TSS," kata Direktur Utama IPC Arif Suhartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Menurut Arif, penerapan Bagan Pemisah Alur Laut akan membuat trafik kapal di Selat Sunda semakin teratur. Dengan demikian, waktu tempuh pelayaran semakin cepat, dan hal ini menguntungkan pihak pelayaran.

"Ke depan Selat Sunda berpotensi menjadi jalur alternatif kapal barang dari Tanjung Priok ke Asia dan Eropa, dengan menyusuri pesisir barat Sumatera. Apalagi trafik di Selat Malaka semakin padat," jelasnya.

Di sisi lain, Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola IPC juga siap menjadi pelabuhan hub internasional. Terlebih sejak tiga tahun terakhir terminal-terminal peti kemas di Tanjung Priok rutin melayani kapal-kapal besar berkapasitas di atas 10.000 TEUs.

"Sekarang sudah ada sejumlah direct call (rute pelayaran langsung) dari Priok ke berbagai tujuan, antara lain Amerika, Eropa, Australia, serta China dan beberapa negara Asia Timur," katanya.

Baca juga: Kemenhub pastikan Indonesia siap implementasi TSS Selat Sunda-Lombok

Baca juga: Kemenhub kawal implementasi TSS Selat Sunda-Lombok mulai 1 Juli

Baca juga: KPLP siapkan implementasi pemisahan alur Selat Sunda-Selat Lombok

Baca juga: Indonesia negara kepulauan pertama miliki bagan pemisahan air laut

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020