Padang (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith, Rabu, menyarankan sistem peringatan dini tsunami Sumatra Barat diperbaiki sehingga menjadi lebih sempurna dari sekarang.
Smith berada di Padang untuk meninjau lokasi pengolahan air laut menjadi air tawar yang dioperasikan militer Australia.
Menurut Smith, Sumbar memang daerah yang rawan gempa karena berada di lempeng Indo-Australia, tetapi bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
"Langkah bijak yang harus dilakukan adalah Indonesia mesti bekerjasama dengan Australia dalam mengantisipasinya," kata dia.
Pada hari ketiga setelah gempa 30 September, Australia mengirimkan tim relawan ke Padang.
Di dalam masa tanggap darurat, pemerintah Australia juga menyiapkan dua unit pengolah air laut menjadi air bersih siap minum di Kota Padang.
Menurut Smith, dalam masa darurat, pemerintah Australia telah mengalokasikan dana 4 juta dolar Australia untuk bantuan gempa di Sumbar, sedangkan untuk rehabilitasi dan rekontruksi sekolah dan fasilitas kesehatan, Australia menyiapkan dana 10 juta -12 juta dolar Australia.
Sebagai daerah yang rawan gempa dan tsunami, Sumbar sudah memiliki enam unit buoys, alat untuk peringatan dini tsunami, namun tidak berfungsi karena rusak. Bahkan buoys di Kota Pariaman sudah rusak sejak setahun lalu. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009