Seorang direktur dari sebuah bank swasta, Kostaman Thayib di Jakarta, Rabu mengatakan, koreksi terhadap rupiah saat ini dinilai wajar, setelah hari sebelumnya menguat akibat dilantiknya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden RI untuk yang kedua kalinya.
Namun sentimen positif itu belum memicu pelaku pasar untuk kembali membeli rupiah. Mereka lebih percaya sentimen yang muncul dari luar seperti melemahnya bursa Wall Street.
Bursa Wall Street dalam dua hari lalu terkoreksi, akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap pendapatan korporat dalam kuartal ketiga tahun ini, tuturnya.
Menurut Kostaman Thayib, rupiah memang terkoreksi, namun hanya sementara saja, karena peluang untuk menguat kembali masih tetap besar.
Para pelaku pasar masih menunggu pelantikan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II yang akan dlantik nanti, ucapnya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009