New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak sempat menembus 80 dolar per barel pada Selasa waktu setempat, untuk pertama kalinya dalam satu tahun, didorong oleh dolar yang lemah dan optimisme atas pemulihan ekonomi global.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, mencapai 80,05 dolar -- titik tertinggi sejak 14 Oktober 2008.
Namun kontrak turun 52 sen dari harga penutupan Senin ssehingga berakhir pada 79,09 dolar per barel, menghentikan delapan hari kenaikan yang menambahkan kekar harga 10 dolar.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember menyusut 53 sen menjadi berakhir di 77,24 dolar per barel.
"Kami memperoleh lebih dari 80 (dolar) dan beberapa profit taking (ambil untung) terjadi," kata analis John Kilduff dari MF Global.
"Beberapa faktor yang telah membantu minyak memperoleh kenaikan ke tingkat yang lebih tinggi dan telah berbalik," katanya, merujuk pada kenaika greenback Selasa terhadap melawan mata uang utama seperti euro setelah berturut-turut melemah.
Dolar yang merosot dolar telah mendorong harga minyak mentah karena greenback yang lemah membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang asing yang lebih kuat, mendorong meningkatkan permintaan untuk minyak.
Minyak mencapai 80 dolar, para analis memperingatkan dampak negatif dari harga energi yang lebih tinggi untuk pemulihan ekonomi dari resesi.
"Konsumen belanja dan ekonomi dunia masih terlalu rapuh untuk menopang harga di atas 80 dolar per barel, dan seperti yang kita lihat dengan perubahan harga awal tahun ini 50-75 dolar, kenaikan tajam harga-harga akan membunuh kemunculan pemulihan," kata para analis JP Morgan dalam sebuah catatan kepada klien.
Mereka memberikan kesan kartel OPEC mengambil pasokan di pasar di ujung bawah dari batas kisaran harga 60-80 dolar dan meningkatkan produkis di atas kisaran akhir.
Sementara itu OPEC siap untuk menginvestasikan dana untuk membantu produksi minyak di tengah pemulihan permintaan energi dan meningkatnya harga minyak mentah, kepala kartel Abdalla Salem El-Badri mengatakan pada Selasa.
"Kami, OPEC, sudah siap untuk berinvestasi," kata sekretaris jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak kepada Minyak & Uang 2009, sebuah konferensi London untuk industri energi di dunia.
Sebagian besar dari 12 anggota negara-negara OPEC yang puas dengan harga minyak saat ini, yang pada Selasa sempat mencapai tertinggi satu tahun di atas 80 dolar per barel.
El-Badri mengatakan Selasa bahwa harga minyak 60-70 dolar tidak akan cukup untuk memungkinkan tingkat investasi yang memadai oleh OPEC, yang memompakan 40 persen dari minyak dunia.
"Harga 60-70 dolar tidak mengizinkan investasi besar," katanya pada delegasi konferensi yang berkumpul di ibukota Inggris.
"Anda membutuhkan lebih banyak uang untuk berinvestasi di luar negeri, di minyak non-konvensional," ia menambahkan.
Harga minyak jatuh dari tertinggi bersejarah lebih dari 147 dolar pada Juli 2008 menjadi sekitar 32 dolar pada Desember karena resesi global tetapi sejak itu telah bangkit di tengah harapan pemulihan. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009