Jakarta (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memfokuskan pengawasan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) dan pembukaan mal pada perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase dua.

"Saat ini kita fokus di cek poin yang masih berlangsung di 35 titik, termasuk kenormalan baru HBKB di 32 titik serta beberapa mal yang sudah buka," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan saat meninjau pelayanan pembuatan SIM kepada 115 petugas pemakaman jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Menurut Sambodo, TNI dan Polri tetap berupaya mengintensifkan penegakan aturan hukum meskipun situasi PSBB dalam masa transisi.

"Sama seperti PSBB transisi tahap satu, sekarang kita masuk PSBB transisi tahap dua. Pada masa transisi ini namanya tetap PSBB walaupun masuk transisi," katanya.

Pada PSBB transisi tahap dua kali ini kekuatan personel diintensifkan dalam mengawasi kegiatan HBKB atau "car free day" (CFD) melalui penempatan petugas di setiap titik penyekatan.

Baca juga: Ratusan penggali kubur TPU Pondok Ranggon dapat SIM baru
Baca juga: Polisi imbau hindari Simpang Senen selama pembangunan "underpass"

Pemohon SIM C dari kalangan petugas gali makam di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, menyerahkan dokumen persyaratan pembuatan SIM baru kepada petugas, Kamis (2/7/2020). Sebanyak 115 penggali makam difasilitasi pembuatan SIM baru oleh Ditlantas Polda Metro Jaya dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74. (ANTARA/Andi Firdaus)
Fokus utama petugas adalah mengawasi keselamatan peserta HBKB serta menyisir para pelanggar protokol kesehatan. Petugas lalin juga disiagakan di sejumlah akses pintu masuk mal untuk menjaga kondusivitas lalu lintas.

"Tentu sanksi masih jelas. Kita berikan teguran kepada pelanggar. Dibawa ke pos kita kasih tahu terkait aturan," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi dari sejumlah posko cek poin PSBB di perbatasan Jakarta, Sambodo mengatakan tingkat kepatuhan masyarakat untuk menggunakan masker telah meningkat.

"Kita lihat pelaksanaan di lapangan sudah 90 persen masyarakat patuh menggunakan masker," katanya.

Sambodo menambahkan angka pelanggaran terhadap protokol kesehatan saat ini bersifat fluktuatif.

"Hanya karena aturan itu lama, sehingga terjadi fluktuasi, sehingga Polri kembali mengintensifkan lagi pengawasan di fase sekarang," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020