Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan Rakyat Indonesia untuk tidak lengah dan lalai dalam menghadapi situasi dunia.

Dalam pidato pelantikan sebagai presiden terpilih periode 2009-2014 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa, Presiden Yudhoyono mengajak rakyat Indonesia untuk bersyukur karena telah berhasil melewati periode lima tahun silam yang penuh dengan tantangan.

"Hari ini Bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbesar hati, di tengah gejolak dan krisis politik di berbagai wilayah dunia, kita tetap tegak dan tegar sebagai negara demokrasi yang main kuat dan stabil," tuturnya.

Indonesia, lanjut dia, juga harus bersyukur karena di tengah badai finansial dunia masih dapat menikmati pertumbuhan ekonomi positif dan bahkan diprediksi akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi nomor tiga tertinggi di dunia.

Di tengah maraknya konflik dan disintegrasi di berbagai wilayah dunia lain, kata Presiden, Bangsa Indonesia justru semakin rukun dan bersatu.

Oleh karena itu, Presiden Yudhoyono dalam pidato pelantikannya menyebutkan, tidaklah mengherankan apabila akhir-akhir ini banyak liputan media internasional yang menjuluki Indonesia sebagai bangsa yang berhasil dalam mengatasi krisis dan tantangan berat selama sepuluh tahun terakhir.

"Namun, semua itu janganlah membuat kita lemah, lalai, apalagi besar kepala. Ingat, pekerjaan besar kita masih belum selesai," ujarnya.

Justru, lanjut dia, keberhasilan di masa lalu akan diikuti dengan tantangan yang semakin berat lagi.

"Tetapi saya percaya, semua tantangan itu, baik yang sudah kita ketahui maupun yang belum dapat kita bayangkan akan dapat kita hadapi dan atasi bersama," kata Presiden.

Presiden mengingatkan krisis perekonomian dunia belum usai, ditandai oleh volume perdagangan dan arus investasi dunia yang belum pulih.

"Harga minyak dan berbagai komoditas masih berfluktuasi yang dapat menghantam stabilitas dan kepastian ekonomi kita," katanya.

Karena itu, kepala negara mengingatkan, sendi-sendi perekonomian nasional tetap harus diperkuat guna meminimalkan dampak krisis keuangan dunia.

Bersamaan dengan itu, pemerintahan lima tahun mendatang di bawah kepemimpinan Presiden Yudhoyono dan wakil presiden Boediono berjanji akan terus mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, membangun pemerintahan yang baik, serta memberantas korupsi.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009