Maskapai penerbangan Garuda menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di dalam pesawat.Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik dengan beroperasinya kembali beberapa maskapai penerbangan yang melayani rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya.
Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu, menyebutkan empat maskapai penerbangan yang mulai membuka rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi pada tanggal 1 Juli 2020, yaitu Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, dan Wings Air.
"Tentu kedatangan Presiden Jokowi di Banyuwangi menjadi pengungkit geliat ekonomi dan pariwisata. Makanya, peluang ini disambut baik oleh maskapai dengan membuka kembali penerbangan ke Banyuwangi," ujarnya.
Baca juga: Xpress Air buka rute penerbangan Banjarmasin-Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi menutup sementara bandara dan stasiun di akhir April 2020 terkait dengan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kabupaten/kota yang menjadi tujuan pesawat maupun kereta api, seperti Jakarta dan Surabaya.
Aktivitas Bandara Banyuwangi kemudian kembali dibuka pada tanggal 16 Mei 2020. Namun, sejumlah maskapai baru beroperasi di awal Juli 2020.
Menurut Azwar Anas, Banyuwangi terus melakukan persiapan penerapan normal baru di semua sektor, tak ketinggalan sektor pariwisata. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi "Banyuwangi Tourism" yang di dalamnya memuat informasi lokasi objek wisata, hotel atau penginapan, dan kuliner yang sudah menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Wisatawan yang ingin datang ke Banyuwangi bisa mengunduh aplikasi Banyuwangi Tourism. Di aplikasi itu terdapat destinasi, hotel, restoran, serta warung rakyat yang telah mendapatkan sertifikasi standar kesehatan protokol kesehatan COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang Garuda Indonesia Banyuwangi Samsudin dalam keterangan tertulisnya mengemukakan bahwa pada tanggal 1 Juli 2020 Garuda mulai terbang kembali.
"Kami melayani satu kali penerbangan setiap pekan, dimulai pada hari Rabu (1/7), selanjutnya di minggu kedua, seterusnya menjadi tiga kali per minggu, yaitu setiap hari Rabu, Jumat, dan Minggu," ujarnya.
Baca juga: Kemenko: Bandara Banyuwangi contoh bangunan publik hemat energi
Maskapai penerbangan Garuda, kata dia, benar-benar menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di dalam pesawat.
Samsudin mengatakan bahwa seluruh pramugari dan kru pesawat mengenakan alat pelindung diri (APD), seperti masker, pelindung wajah, dan sarung tangan, sedangkan penumpang telah dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki pesawat dan harus memakai masker.
Selain itu, lanjut dia, juga diberlakukan jaga jarak fisik, yakni tempat duduk antara satu penumpang dan penumpang yang lain berjarak, kapasitas penumpang yang dalam kondisi normal bisa 100 persen, kini dibatasi hanya 70 persen.
"Kapasitas normal kami 96 tempat duduk. Selama pandemi, kami menetapkan hanya 70 persen yang terisi agar jaga jarak fisik bisa maksimal dilakukan, atau tersedia sekitar 67 tempat duduk setiap kali penerbangan," katanya.
Penerbangan perdana pada masa pandemi pada hari ini, kata Samsudin, sejumlah tempat telah terjual, yakni Jakarta-Banyuwangi sebanyak 39 tempat duduk dan Banyuwangi-Jakarta 27 tempat duduk.
Ke depan, lanjut dia, jika kondisi sudah normal, Garuda merencanakan akan terbang dengan jadwal yang lebih banyak.
"Insyaallah, Agustus 2020, jika kondisi telah normal kembali, kami (Garuda) akan terbang seminggu empat kali," katanya.
Baca juga: Menpar: Banyuwangi jadi percontohan penerbangan umum untuk pariwisata
Selain Garuda, Citilink juga merupakan salah satu maskapai yang melayani penerbangan Banyuwangi-Jakarta pulang pergi.
District Sales Manager (DSM) Citilink Banyuwangi Dadang Teguh Setiawan menyampaikan bahwa periode Juli 2020, Citilink terbang tiga kali dalam seminggu.
"Citilink melayani penerbangan tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat," katanya.
Pada masa pandemi COVID-19, menurut dia, kebijakan yang diterapkan Citilink selain taat protokol kesehatan, Citilink juga menerapkan jaga jarak fisik di dalam pesawat.
Ia mengatakan bahwa pihaknya mengimplementasikan pengaturan jarak aman antarpenumpang dengan pengaturan nomor kursi.
"Kami meniadakan penumpang di kursi bagian tengah (kursi B dan kursi E) pada penerbangan dengan jenis pesawat A-320. Dari kapasitas normal 180 tempat duduk, hanya kami isi 70 persen saja, yakni sebanyak 126 tempat duduk," ujarnya.
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020