Kadiv Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Chrysnanda mengungkapkan, kepolisian mengerahkan sebanyak 17.510 personel dari kepolisian untuk mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang berlangsung di Gedung Nusantara DPR/MPR.
"Mereka terdiri dari 1.510 aparat dari Mabes Polri, 7.805 aparat dari Polda Metro Jaya, dan sisanya dari gabungan polres di wilayah DKI Jakarta," kata Chrysnanda di DPR/MPR.
Pengamanan pelantikan itu dilakukan sesuai dengan standar internasional. Sekitar empat pemimpin negara sahabat, serta dua utusan khusus negara tetangga juga dipastikan hadir.
Bahkan, di "ring satu", ditempatkan pula tim penembak jitu, tim gegana dan tim densus, selain 300 paspampres dan 500 aparat TNI.
Sejak pagi, aparat keamanan dari Polri dan TNI sudah bersiaga di sekitar lokasi. Bahkan terlihat aparat TNI Angkatan Darat berjaga di seberang gedung DPR.
Aparat keamanan dan ketertiban DKI Jakarta juga diperbantukan untuk mengamankan acara pelantikan. Pengamanan di gedung Dewan pun nampak ketat.
Orang yang akan memasuki halaman DPR/MPR, harus menunjukkan tanda pengenal kepada petugas. Aparat bahkan menyediakan mobil boks yang membawa peralatan scanner untuk memeriksa barang-barang pengunjung yang masuk. Tas, koper, tak terkecuali harus melalui alat pemindai itu.
Aparat juga menyediakan enam sepeda kayuh untuk membantu operasi pengamanan.
Tak ketinggalan, tujuh mobil kawat berduri disiapkan untuk mengantisipasi aksi demonstrasi yang mungkin terjadi, sementara tiga mobil derek disiapkan di depan gedung untuk mengantisipasi kemacetan akibat mobil mogok. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009