Jakarta (ANTARA) - Balai Wasana Bahagia Ternate dan Balai Besar Kartini Temanggung, dua unit pelaksana teknis Kementerian Sosial, berkompetisi dalam 99 Top Inovasi 2020 yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

"Kami berterima kasih telah diberi kesempatan untuk mempresentasikan dua karya inovasi dari balai rehabilitasi sosial," kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu

Kedua karya tersebut adalah Inovasi Pemberdayaan Sahabat ODHA di Kota Ternate, Maluku Utara (BASODARA) dari Balai Wasana Bahagia Ternate dan Inovasi Mencapai Nol Kerentanan Penyandang Disabilitas Intelektual Melalui Sheltered Workshop Peduli (SWP) dari Balai Besar Kartini Temanggung.

Balai Wasana Bahagia Ternate masuk Top 99 Inovasi Kategori Umum dari 2.126 proposal inovasi dan Balai Besar Kartini Temanggung masuk Top 15 Inovasi Kategori Khusus dari 91 proposal Inovasi yang mengikuti KIPP Tahun 2020.

Baca juga: Program garam KKP masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional

Baca juga: Inovasi Ojol Berlian Kaltim masuk Top 99 Kemenpan-RB

Harry mengatakan, inovasi kedua balai tersebut sejalan dengan perubahan paradigma di Ditjen Rehsos yang semula orientasi pelayanan berbasis institusi, ke depan terjadi perubahan progresif menjadi berbasis keluarga dimana peran keluarga dan komunitas diberdayakan sedemikian rupa.

Inovasi Balai Wasana Bahagia Ternate dinamakan BASODARA yang terdiri dari tiga layanan sosial yang ditujukan untuk setiap kebutuhan dan permasalahan yang dialami Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Layanan sosial tersebut adalah Tim Reaksi Cepat, kunjungan rumah/ konsultasi dan pemberdayaan berbasis komunitas.

Inovasi itu bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap ODHA, kemandirian sosial dan ekonomi serta meningkatkan harapan hidup ODHA.

Keunikan dari inovasi ini yaitu bersifat efisien, pendekatan partisipatif dan orientasi pelayanan pada pemberdayaan.

Sementara inovasi dari Balai Besar Kartini Temanggung melalui Sheltered Workshop Peduli (SWP) yang merupakan upaya inovatif dan terobosan baru untuk penyandang disabilitas yang minim akses bahkan yang biasa dianggap beban keluarga kini dengan pendampingan keluarga mampu mandiri dan produktif.

Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Kartini Temanggung, Langgeng Setiawan menyatakan SWP hadir menyelenggarakan kegiatan ekonomi produktif melalui kewirausahaan.

"Keunikannya adalah dari layanan penjangkauan berbasis pendekatan pelayanan partisipatif, inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan," jelasnya.

SWP menjadi sebuah terobosan pembaruan yang memberikan layanan di tengah masyarakat dan dilaksanakan oleh masyarakat untuk Penyandang Disabilitas Intelektual.

"Terbukti, 30 SWP telah diimplementasikan di 23 Kabupaten di Jawa Tengah," jelasnya.

Salah satu produk unggulan SWP yaitu Batik Ciprat Hasil karya penyandang disabilitas intelektual.

KIPP Tahun 2020 mengusung tema "Transfer Pengetahuan untuk Percepatan Inovasi Pelayanan Publik dalam Rangka Mendukung Terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Indonesia Maju".

Dengan begitu, Top 99 Inovasi dipilih dari inovasi yang sesuai dengan tema KIPP 2020 dan kriteria inovasi pelayanan publik, yaitu kebaruan, efektif berdampak (manfaat), dapat ditransfer/direplikasi dan berkelanjutan.*

Baca juga: Berkat "Ransel Di Dora" Pemkab Bangka terima dana Rp8.5 miliar

Baca juga: Pemkot Tangerang raih penghargaan top 45 inovasi pelayanan publik

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020