Penanganan uji sampel di BPOM Ambon dilakukan 10 orang petugas terlatih, yang sebelumnya telah diberikan pelatihan khusus uji virus COVID-19 di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas II Ambon
Ambon (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon melakukan uji mandiri sampel spesimen "swab" (usap) COVID-19 dari Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Provinsi Maluku.
"Swab dilakukan dengan pengambilan sampel dahak, lendir atau cairan dari nasofaring (bagian antara hidung dan tenggorokan), orofaring (bagian antara mulut dan tenggorokan) atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus corona," kata Kepala BPOM Ambon, Hariani, di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan penanganan uji sampel di BPOM Ambon dilakukan 10 orang petugas terlatih, yang sebelumnya telah diberikan pelatihan khusus uji virus COVID-19 di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas II Ambon pada tanggal 9-11 Juni 2020.
Berbagai fasilitas juga didukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku berupa pengadaan BSC A2 dan polymerase chain reaction (PCR) cabinet, alat pelindung diri (APD) berupa hazmat (hazardous material) serta kit ekstraksi ribonucleic acid (RNA) dan kit uji PCR.
Ia mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan guna peningkatan tingkat keamanan hayati atau Biosafety Level (BSL) menjadi BSL-2 dengan fasilitas BSC-Class 2A untuk penanganan agen patogen seperti virus corona oleh personel uji laboratorium yang terlatih.
Laboratorium Biologi Molekuler BPOM Ambon sebelumnya merupakan laboratorium pendukung bagi Balai Teknik Kesehatan Langkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon.
Dengan menguji ekstrak RNA virus secara PCR, kata dia, kini telah dilakukan peningkatan sehingga mampu uji mulai dari sampel spesimen swab.
"BSC-Class 2A ini difasilitasi di setiap ruangan yaitu ruang unboxing sampel spesimen, ruang ekstraksi RNA virus, ruang master mix, serta ruang penambahan template RNA virus," ujarnya.
Diakuinya, saat ini di Provinsi Maluku masih menunjukkan trend lonjakan peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Guna memutus rantai penyebaran COVID-19, berbagai upaya telah dilakukan termasuk meningkatkan kapasitas uji laboratorium PCR untuk memastikan hasil deteksi cepat (tes cepat), reaktif tracing (penelusuran) dengan instrumen PCR.
Uji PCR merupakan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik virus corona. Material genetik ini berupa RNA virus dengan rantai tunggal (single strain) yang membawa informasi genetik yang unik.
"RNA virus yang telah diisolasi lalu diubah menjadi deoxyribonucleic acid (DNA) menggunakan enzim reverse-transcriptase yang selanjutnya akan dilakukan amplifikasi (perbanyakan) oleh RT-PCR sehingga keberadaan virus corona dapat dideteksi, " demikian Hariani.
Baca juga: Sebaran COVID-19 di Kota Ambon dibuka hingga kelurahan dan desa
Baca juga: Mobil laboratorium keliling BPOM uji pangan segar
Baca juga: Ketua Harian GTPP Maluku akui istrinya positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Ambon rapid test pedagang pasar mardika
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020