Jakarta, (ANTARA News) - Audit pengucuran dana kepada Bank Century yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih terganjal masalah penelusuran aliran dana.
"Yang masih belum komplit itu penelusuran aliran dana. Kalau yang lain-lain sudah," ujar anggota BPK Hasan Bisri usai pengucapan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Menurut dia, penelusuran dana tersebut membutuhkan waktu cukup lama karena BPK membutuhkan bantuan dari Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) dan membutuhkan ijin dari bank yang tersangkut aliran dana tersebut.
Hasan tidak bersedia menyebut berapa jumlah rekening yang sudah ditelusuri oleh BPK termasuk mengungkap deposan besar dalam aliran dana tersebut.
"Pokoknya aliran dana itu yang menurut kita perlu ditelusuri, kita telusuri. Banyak, dari Bi saja 50, yang jelas banyak, kalau ratusan tidak sampai," katanya.
Hasan Bisri yang melanjutkan jabatan sebagai anggota DPR untuk periode 2009-2014 itu mengatakan audit pengucuran dana Bank Century pasti menjadi pekerjaan rumah utama pimpinan BPK yang baru, terutama karena DPR meminta audit tersebut secara khusus.
"Kita nanti akan bicarakan secara pleno. Yang jelas tim jalan terus, tim kan tidak bisa berubah-ubah. Yang berubah pimpinannya saja. Jadi apa yang sudah digariskan Pak Anwar akan kita lanjutkan," tuturnya.
Sementara itu, mantan Ketua BPK Anwar Nasution yang mulai tidak bertugas sejak 19 Oktober 2009 mengakui sulitnya audit penelusuran dana dari kasus Bank Century.
"Aliran dana itu sangat sulit. Lihat itu Bank Bali dulu itu perlu waktu berapa bulan, ongkosnya itu 2,5 juta dolar AS untuk melakukan audit ini. Kita belum ke sana, makanya kita minta PPATK, tergantung pada kesiapan PPATK untuk melihat aliran dana itu," tuturnya.
Anwar mengatakan saat ini audit pengucuran dana kepada Bank Century sudah selesai sebanyak 70 persen.
Untuk menyelesaikan 30 persen sisanya, ia memperkirakan, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009