"Jadi saya bisik-bisik, kami punya pariwisata ini kurang. Kalau memang ada kader-kader di kepolisian ini ada yang bagus buat pariwisata, kadis pariwisata ini kosong atau mungkin peternakan," katanya, saat memberikan kata sambutan dalam acara syukuran HUT Bhayangkara-74 di markas Polda NTT, Rabu.
Ia mengatakan, dia sudah mencari tahu apakah bisa seorang polisi menjadi kepala dinas di pemerintahan provinsi. Dan jawabannya pernah terjadi di Sulawesi Utara.
Baca juga: Hari Bhayangkara Kapolri minta jajaran perkuat sinergi dengan TNI
"Oleh karena itu boleh juga di NTT ada anggota Polri yang dipakai menjadi kepala dinas di sini," ujar dia.
Namun, ujar dia, polisi itu tentu saja harus beralih profesi atau pensiun di dini agar bisa masuk menjadi kepala dinas di salah satu dinas yang dia sebutkan itu.
Ia juga mengatakan tak ada bedanya saat menjadi polisi dan menjadi kepala dinas. Sebab jikalau menjadi kadis pariwisata sudah pasti akan mengurus masyarakat juga, mengurus kawasan wisata yang bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat.
Baca juga: Idham Azis minta jajarannya tetap solid jelang pergantian Kapolri
Menurut dia untuk mengurus pariwisata ataupun ternak di NTT membutuhkan orang yang punya keahlian dan mau bekerja keras.
Sebab, kata dia, untuk pariwisata sendiri saat ini sudah menjadi pengerak utama untuk meningkatkan perekonomian provinsi NTT. Demikian juga dengan sektor peternakan yang juga mampu menjadi hal yang menguntungkan bagi NTT.
Baca juga: Presiden anugerahkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020