Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menargetkan program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg akan selesai pada pertengahan 2010. Pertamina hingga kini sudah membagikan 40 juta paket tabung konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg.

"Kami targetkan seluruh program konversi dengan sasaran 52 juta paket konversi atau masih kurang 12 juta paket lagi sudah rampung pada pertengahan 2010," kata Deputi Direktur Pemasaran Pertamina, Hanung Budya, di Jakarta, Senin, saat syukuran pencapaian pendistribusian 40 juta paket konversi.

Pada awal program konversi yakni tahun 2007 yang dimulai bulan Mei, menurut dia, telah dibagikan empat juta paket, 2008 sebanyak 15 juta paket, dan 2009 sampai pertengahan Oktober sebesar 21 juta paket.

Pada 2009, pemerintah menargetkan Pertamina membagikan paket konversi kepada 23 juta kepala keluarga.

Hanung mengatakan, program konversi sampai saat ini sudah mencakup 13 provinsi dengan 6,3 juta kiloliter minyak tanah bersubsidi yang telah ditarik dengan 1,9 juta ton elpiji yang masuk.

"Penghematan subsidi kotor mencapai Rp20 triliun setelah dikurangi biaya konversi Rp9,3 triliun, maka penghematan bersih Rp10,7 triliun," katanya.

Ia menjelaskan, minyak tanah bersubsidi di wilayah DKI Jakarta telah ditarik semua pada 16 Mei 2008, Jabodetabek 17 Agustus 2008, dan Jawa bagian barat dan Yogyakarta 1 Mei 2009.

Sementara, hingga saat ini, wilayah Jateng sudah terkonversi 97 persen, Jatim 84 persen dan Bali 97 persen.

"Kami targetkan seluruh Jawa-Bali sudah terkonversi pada tahun ini atau paling lambat Januari-Februari 2010," katanya.

Pertamina sudah membagikan 82,25 juta tabung 3 kg, 44,76 juta kompor dan selang serta regulator sebanyak 44,904 juta unit.

Sedangkan, jumlah stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) tabung 3 kg sudah beroperasi 177 unit dan agen 3 kg sebanyak 2.077 unit.

Menurut Hanung, saat ini, isi ulang tabung 3 kg per hari mencapai 2,4 juta unit atau mencapai 7.200 ton per hari. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009