Sigapura, (ANTARA News) - Harga minyak turun di perdagangan Asia Senin karena dolar AS kembali menguat terhadap mata-mata uang utama lainnya, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet pengiriman November turun 12 sen menjadi 78,41 dolar per barel setelah penutupan pada posisi78,53 dolar AS per barel pada Jumata lalu, tingkat atertinggi sejak Oktober 2008, sebagaimana dikutip dari AFP.
Minyak mentah Laut Utara Brent pengiriman Desember turun 14 sen menjadi 76,85 dolar per barel.
Berbalik menguatnya kembalai dolar AS terhadap euro dan unit-unit mata uang utama lainnya merupakan faktor utama penurunan dalam harga minyak, kata analis.
Pasar-pasar minyak di mana "sangat banyak dipengaruhi oleh mata uang tersebut," kata Mark Pervan, seorang stretegi komoditi senior untuk ANZ Bank di melbourne, Australia.
Menguatnya dolar telah mendorong para investor memiliki mata uang asing lebih lemah dari pembelian minyak mentah yang dihargakan dalam mata uang tersebut.
Harga minyak mentah menguat dalam beberapa sesi baru-baru ini, terutama didorong oleh pelemahan dolar yang mendorong keinginan besar investor untuk aaaaset-aset keras seperti minyak dan komoditi-komoditi lainnya karena mereka berusaha melindungi kesehatan mereka dari penurunan unit AS.
Di perdagangan Asia, Senin, dolar berada pada posisi 90,98 yen dibanding dengan 90,87 yen pada akhir perdagangan AS Jumat. Euro berpindah tangan pada posisi 1,4856 dolar atau turun dibanding 1,4903 pada Jumat.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009