New York (ANTARA News) - Harga minyak turun lebih dari 8 persen, Kamis, seiring dengan semakin pekatnya kemuraman ekonomi yang dipicu kekhawatiran kemungkinan terus menyusutnya permintaan energi dunia pada tahun ini.      Minyak mentah AS merosot 2,74 dolar menjadi 34,54 dolar per barel pada pukul 14:10 waktu lokal atau Jumat pukul 02:10 WIB, setelah sempat jatuh ke posisi 33,20 dolar, level terendah sejak 19 Desember.      Di pasar London, minyak mentah Brent turun 30 sen menjadi 44,78 dolar per barel, sehingga mempertahankan posisi tingginya terhadap kontrak utama AS tersebut.      Penurunan ini terjadi setelah data AS memperlihatkan jumlah pekerja AS yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat pada pekan lalu dan aktivitas pencabutan hak menebus harta melonjak sebesar 81 persen pada 2008.      Data ini mengindikasikan semakin parahnya resesi yang melanda negara konsumen energi terbesar dunia itu.      Harga minyak telah terpangkas lebih dari 110 dolar dari rekor tinggi 147 dolar yang dicetak Juli tahun lalu, akibat tertekan dampak krisis finansial global.      "Kita mendapat berita ekonomi yang lebih menakutkan dan diperkirakan situasi demikian juga akan berlangsung pada 2009," kata Jim Wyckoff, analis energi independen di Cedar Fall, Iowa, kepada Reuters.      Propsek ekonomi global yang suram mendorong OPEC, Kamis, memprediksi penurunan sebesar 180.000 barel per hari (bpd) dalam permintaan minyak dunia pada tahun ini, 30.000 bpd lebih tajam ketimbang perkiraan sebelumnya.      Kartel itu, yang telah memangkas produksinya sebanyak 4,2 juta bpd di pasar dunia sejak September, kemungkinan akan segera memotong outputnya jika diperlukan, kata Presiden OPEC, Botelho de Vasconcelos, Kamis. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009