Makassar (ANTARA News) - Jumlah penderita Tuberculosis (TB) di Indonesia masih berada pada urutan tertinggi ketiga di dunia, yang pada umumnya disebabkan kurang diperhatikannya faktor kebersihan.

"Indonesia urutan ketiga setelah India dan China yang terbanyak angka penderita TB-nya. Penyebab utama tingginya penderita TB di Indonesia karena kebersihan kurang terjaga," kata Head of Corporate Research Novartis, Paul Herrling di Makassar, Minggu.

Menurut dia, dari hasil penelitian yang dilakukan mitra kerja Novartis di Indonesia diketahui, faktor kebersihan menjadi penyebab utama seseorang terjangkit bakteri penyebab TB.

"Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, sempit, jorok dan kurang pencahayaan akan menjadi pemicu bakteri TB berkembang dan menjangkiti orang yang lemah kekebalan tubuhnya," katanya.

Selain faktor kebersihan yang dapat menyebabkan seseorang menderita TB, lanjutnya, gaya hidup juga dapat menjadi pemicu penyakit menular ini.

Sebagai gambaran, penderita TB juga banyak di Rusia, karena mayoritas penduduknya gemar meminum vodka, sehingga mempengaruhi berat badan dan pada akhirnya menjadi pemicu orang menderita TB.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjutnya, pihaknya memilih Indonesia sebagai lokasi lembaga penelitian TB yang dilaksanakan Novartis-Eijkman-Hasanuddin Clinical Research Initiative (NEHCRI) di Makassar.

"NEHCRI resmi beroperasi di Makassar pada 2007 lalu, karena sebelumnya kami sudah menimbang bahwa lokasi ini sangat representatif," ujar Herrling.

Alasannya, dalam Kawasan Tamalarena Makassar, selain terdapat kampus Universitas Hasanuddin, juga terdapat Rumah Sakit Regional Wahidin, sehingga sangat tepat jika di tengah kawasan itu dibangun lembaga penelitian yang dilengkapi dengan laboratorium yang canggih.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009