"Polman adalah lembaga perguruan tinggi yang dibentuk oleh perusahaan PT Timah, namun seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dengan rencana perubahan status menjadi perguruan tinggi negeri (PTN), maka Polman ini sudah diserahkan ke pihak pemerintah Provinsi Bangka Belitung mulai tahun 2009," kata Direktur utama PT
Timah, Wahid Usman di Sungailiat, Minggu.
Ia mengatakan, aset Polman yang meliputi lahan seluas 10 hektar, bangunan belajar serta peralatan praktikum semuanya sudah kami serahkan ke pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
"Sebelum diserahkan ke pihak pemerintah Provinsi, semua biaya operasional Polman ditanggung oleh pihak perusahaan sebesar Rp3,5 miliar per tahun," katanya.
Ia mengatakan, total dana bantuan operasional untuk pendidikan yang perusahaan mengeluarkan sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebesar Rp5 miliar, meliputi Rp3,5 miliar untuk Polman dan Rp1,5 miliar untuk kelas unggulan di SMU 1 Pemali," katanya.
"Setelah Polman menjadi perguruan tinggi negeri maka biaya operasinal akan ditanggung oleh pemerintah baik pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi,"jelasnya.
Dengan demikian kata dia, maka akan ada pengurangan dan bantuan operasional dari PT. Timah ke Polman dengan nilai yang belum bisa ditentukan.
"Dana bantuan operasional pendidikan tetap akan perusahaan keluarkan ke Polman tetapi jumlahnya tidak sama dengan bantuan biaya operasional yang selama ini perusahaan keluarkan,"jelasnya.
Ia mengatakan, setelah ada pengurangan bantuan dana pendidikan ke Polman maka direncanakan akan disalurkan ke sekolah lainnya dan perguruan tinggi baik swasta dan negeri di Provinsi Bangka Belitung.
"Pengurangan dana operasional PT Timah ke Polman tidak akan menganggu atau mengurangi kualitas pendidikan karena dana operasional akan disiapkan oleh pemerintah,"jelasnya.
Menurutnya, kualitas pendidikan tidak serta merta berbanding lurus dengan uang, tetapi tergantung dengan niat dari masing - masing orang untuk belajar.
"Saya berharap, Polman sebagai aset pemerintah akan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan sehingga mampu berdaya saing ditingkat nasional dan Internasional," kata Wahid Usman. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009