Brasilia (ANTARA) - Menteri pendidikan yang ditunjuk oleh Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Selasa mundur, terkait ketidakberesan dalam riwayat hidupnya hanya lima hari setelah ditunjuk dan belum dilantik.

Dalam riwayat hidup ekonom Carlos Decotelli tercantum gelar doktor dan pascadoktoral yang tidak selesai, menurut laporan media Brazil.

Pada Senin Decotelli mengatakan kepada awak media bahwa ia telah menjelaskan "ketidakkonsistenan" kepada presiden. Ia juga dituduh melakukan plagiat dalam tesis gelar master, tuduhan yang dibantah olehnya.

Decotelli berbicara kepada surat kabar Folha de S.Paulo pada Selasa bahwa dirinya tidak akan menerima jabatan tersebut dan upacara pelantikannya, yang dijadwalkan pada Selasa, batal.

Baca juga: Media Brazil boikot kediaman Presiden Bolsonaro
Baca juga: Bolsonaro sebut militer tidak akan menyingkirkan presiden terpilih

Bolsonaro menyanjung pencapaian akademik Decotelli ketika mengumumkan penunjukkannya pada Kamis. Kantor presiden tidak merespons permintaan untuk berkomentar, Selasa.

Sebagai menteri kulit hitam pertama yang ditunjuk untuk kabinet Bolsonaro, Decotelli merupakan profesor di akademi angkatan laut Brazil, relasi militer yang mengantarkannya mendukung kampanye pemilihan Bolsonaro pada 2018 sekaligus membuatnya terlibat dalam tim transisi.

Decotelli menjadi menteri pendidikan ketiga Bolsonaro sejak masa jabatannya dimulai pada Januari tahun lalu. Menteri pendidikan pertama hanya menjabat selama tiga bulan dan yang kedua, Abraham Weintraub, bertahan selama 14 bulan.

Pendukung ideologis konservatif Bolsonaro menganggap menteri pendidikan sebagai kunci untuk upaya mereka memperkuat nila-nilai keluarga Kristen dan memutar balik apa yang mereka sebut pengaruh Marxist dalam pendidikan di Brazil selama bertahun-tahun.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus korupsi putra sulung presiden Brazil lanjut ke pengadilan
Baca juga: Hakim minta Presiden Brazil Bolsonaro pakai masker

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020