Dari 30 saham indeks DAX 30, sebanyak 22 saham membukukan keuntungan dan delapan saham lainnya mengalami kerugian
Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa (30/6/2020), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt naik 0,64 persen atau 78,81 poin, menjadi menetap di 12.310,93 poin.
Indeks DAX 30 menguat 1,18 persen atau 142,73 poin menjadi 12.232,12 poin pada Senin (29/6/2020), bangkit dari kerugian 0,73 persen atau 88,48 poin menjadi 12.089,39 poin pada Jumat (26/6/2020), setelah naik 0,69 persen atau 83,93 poin menjadi 12.177,87 poin sehari sebelumnya.
Baca juga: Saham Inggris hentikan reli, indeks FTSE 100 turun 0,90 persen
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 30, sebanyak 22 saham berhasil membukukan keuntungan dan delapan saham lainnya mengalami kerugian.
Wirecard, perusahaan jasa pembayaran non tunai Jerman yang sedang dililit skandal, meraih keuntungan paling banyak (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya melesat 75,77 persen.
Disusul oleh saham perusahaan pengiriman paket multinasional dan manajemen rantai pasokan Jerman Deutsche Post yang terangkat 2,13 persen, serta perusahaan pengembang perumahan Deutsche Wohnen naik 2,12 persen.
Di sisi lain, dikutip dari Xinhua, perusahaan kimia dan farmasi multinasional Jerman Bayer menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 1,66 persen.
Diikuti oleh perusahaan produsen material Covestro yang melemah sebesar 1,37 persen, serta perusahaan bahan bangunan multinasional HeidelbergCement turun 1,25 persen.
Bayer adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 331,2 juta euro (370,9 juta dolar AS).
Baca juga: Saham Spanyol berbalik melemah, indeks IBEX 35 tergerus 0,64 persen
Baca juga: Saham Prancis turun tipis, indeks CAC 40 susut 0,19 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020