Saham Royal Dutch Shell A berkinerja terburuk (top loser) di antara saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 3,94 persen

London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa (30/6/2020), menghentikan keuntungan selama tiga hari berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London turun 0,90 persen atau 56,03 poin, menjadi menetap di 6.169,74 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 1,08 persen atau 66,47 poin menjadi menetap di 6.225,77 poin pada Senin (29/6/2020), melanjutkan kenaikan 0,20 persen atau 12,16 poin menjadi 6.159,30 poin pada Jumat (26/6/2020), setelah sehari sebelumnya menguat 0,38 persen atau 23,45 poin menjadi 6.147,14 poin.

Baca juga: Saham Inggris menguat 3 hari beruntun, Indeks FTSE 100 naik 66,47 poin

Smiths Group, sebuah bisnis rekayasa multinasional Inggris yang terdiversifikasi, melonjak 8,78 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh perusahaan distributor spesialis terkemuka dunia untuk produk pipa dan pemanas Ferguson yang meningkat 2,26 persen, serta perusahaan pertambangan logam mulia Polymetal International naik 1,64 persen.

Di sisi lain, dikutip dari Xinhua, saham Royal Dutch Shell A, perusahaan minyak dan gas terkemuka, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 3,94 persen.

Diikuti oleh saham Royal Dutch Shell B yang kehilangan 3,68 persen serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Anglo-Spanyol International Consolidated Airlines Group merosot 3,64 persen.

Baca juga: Saham Prancis turun tipis, indeks CAC 40 susut 0,19 persen
Baca juga: Wall Street dibuka merosot setelah reli besar-besaran

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020