Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Lili Romli menilai, figur-figur calon menteri tidak sepenuhnya proporsional tapi ada unsur bagi-bagi kekuasaan.
"Dari figur-figur calon menteri yang sudah menjalani uji kepatutan dan kelayakan sejak kemarin hingga hari ini, sebagian dari mereka bukan kompetensinya di bidang yang akan ditempati," kata Lili Romli ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Dijelaskannya, dari sejumlah nama calon menteri yang telah dipanggil Presiden Yudhoyono dan menjalani uji kepatutan dan kelayakan ada figur yang diproyeksikan kurang sesuai dengan kompetensinya.
Ia mencontohkan, Muhammad Nuh yang pada kabinet Indonesia bersatu (KIB) menduduki jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), tapi pada kabinet mendatang diproyeksikan menduduki jabatan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas).
Doktor ilmu politik lulusan Universitas Indonesia itu juga menilai dari figur-figur tersebut juga tampak unsur bagi-bagi kekuasaan serta balas jasa terhadap kader parpol yang telah mengantarkannya menjadi Presiden untuk kedua kalinya.
Mereka adalah Hatta Radjasa (Partai Amanat Nasional), HR Agung Laksono (Partai Golkar), Suryadharma Ali (Partai Persatuan Pembangunan), Tiffatul Sembiring (Partai Keadilan Sejahtera), Syarif Hasan (Partai Demokrat), Jero Wacik (Partai Demokrat), Andi Mallarangeng (Partai Demokrat), Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa).
"Dari nama-nama calon menteri yang telah dipanggil Presiden Yudhoyono sejak Sabtu (17/10) kemarin, tampaknya Presiden masih tersandera oleh jasa-jasa sejumlah Parpol yang telah mengantarkannya menjadi Presiden kedua kalinya," katanya.
Menurut dia, nama-nama calon menteri dari parpol yang telah dipanggil Presiden untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan, karena memang nama-nama tersebut yang diusulkan oleh parpol.
"Presiden sudah memilih yang paling tepat dari beberapa nama yang diusulkan Parpol," kata Lili.
Lili juga melihat ada figur yang memang kompeten di bidang, yakni dua pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, Sri Mulyani Indrawati dan Mari Elka Pangestu.
Kedua figur tersebut masih dipercaya Presiden Yudhoyono melanjutkan tugasnya di kabinet mendatang, seperti jabatan sebelumnya di KIB, yakni Sri Mulyani menjadi menteri keuangan dan Mari Elka Pangestu, menteri perdagangan.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009