Kami bangga dan mengapresiasi para petani yang berkeinginan menjadi penangkar benih
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah membekali para petani dengan pelatihan sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM pertanian sekaligus dalam jangka pendek mampu menangkarkan benih atau bibit unggul yang produktif dan berkualitas tinggi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan SDM pertanian harus ditingkatkan kemampuan dan kompetensinya.
"Caranya, bisa mengikuti pembekalan, pelatihan, dan lainnya. Apalagi, saat ini pola-pola pelatihan yang diterapkan melalui virtual. BPPSDMP juga melakukan hal yang sama dengan berbagai video conference atau webinar yang kita gelar,” katanya.
Baca juga: Kementan: Petani dituntut terus berinovasi majukan usaha pertanian
Pihaknya misalnya juga menggelar workshop yang bertujuan untuk memberikan pembekalan dan pemahaman kepada calon penangkar agar petani bisa menjadi penangkar yang baik dan benar.
Ia mencontohkan para calon penangkar di Daerah Irigasi IPDMIP Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, mengikuti workshop kerja sama perbanyakan benih padi yang dilangsungkan di aula Dinas Tanaman Pangan Hortikutura dan Perkebunan Kabupaten Banggai, beberapa waktu lalu.
Workshop ini diharapkan dapat mewujudkan harapan program IPDMIP ketersediaan benih di seluruh wilayah daerah irigasi IPDMIP sehingga petani dapat menikmati benih unggul dan berkualitas.
Menurutnya, keberhasilan petani penangkar untuk memproduksi benih unggul dan berkualitas harus memiliki komitmen dan integritas kuat.
Ia mencontohkan banyak petani penangkar saat ini sudah baik namun masih ada yang tidak benar, oleh karena itu di pertemuan ini para calon penangkar diberi pemahaman sesuai kaidah penangkaran.
"Petani penangkar benih padi saat ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah Banggai periode tanam Oktober-Maret 2020/2021, kami bangga dan mengapresiasi para petani yang berkeinginan menjadi penangkar benih untuk kita bina dan kita dorong menjadi penangkar yang profesional, tangguh, dan berkarakter," katanya.
Sementara Kepala BPTP Fery Fahruddin Munier memberikan motivasi dalam menerapkan paket teknologi Jajar Legowo Super yang mampu memberikan hasil yang sangat signifikan jika penerapannya dilaksanakan dengan baik.
Ia mencontohkan jika menggunakan pola tanam biasa rata-rata produksi per hektare 4,1-5,2 ton/ha GKP.
"Namun, jika menggunakan Jajar Legowo Super mampu meningkatkan produksi 7,1-11,5 ton/ha GKP," katanya.
Di akhir workshop dilakukan penandatangan kerja sama antara calon penangkar dengan pihak pengelola kegiatan IPDMIP provinsi dengan berbagai fasilitasi yang diberikan mulai saprodi sampai pada HOK yang tertuang dalam berita acara.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi untuk kegiatan yang turut meningkatkan kemampuan SDM pertanian.
"Pertanian Indonesia harus diisi dengan SDM-SDM berkualitas. Agar pertanian bisa semakin maju dan produktivitas kita semakin meningkat. Dan ini menjadi tugas Badan PPSDMP," tutur Mentan.
Baca juga: Kementan catat petani muda hanya 8 persen atau 2,7 juta orang
Baca juga: Kementan: SDM Pertanian jadi kunci Indonesia lumbung pangan dunia
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020