Payakumbuh, (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh mulai melaksanakan tes usap massal kepada satu persen warga yang merupakan program dari pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal di Payakumbuh, Selasa, mengatakan pelaksanaan tes usap massal ini akan dilakukan di seluruh kelurahan dengan target dapat menyasar satu persen warga di daerah tersebut.
"Hari ini merupakan hari pertama, dan dilaksanakan di Kecamatan Payakumbuh Utara. Besok akan berpindah lagi ke Kecamatan Payakumbuh Timur," kata dia.
Ia menyebutkan peserta tes usap massal ini akan diambil di setiap kelurahan. Warga yang akan mengikuti tes usap ini akan lebih diutamakan kepada warga yang banyak berinteraksi dengan orang lain.
Baca juga: Seluruh pasien COVID-19 di Payakumbuh sudah sembuh
Baca juga: Kepala BPBD Payakumbuh positif COVID-19
"Kita dari dinas menyampaikan berapa kuotanya, dan camat mengirimkan nama-nama warga yang akan dites. Untuk Payakumbuh Utara, targetnya sebanyak 380 warga yang akan dites," kata dia.
Apabila tidak mencapai target pada pelaksanaan kali ini, nantinya akan dilakukan kembali tes usap massal setelah tes usap di daerah lainnya selesai.
"Pokoknya setiap hari pindah kecamatan, nanti apabila sampelnya kurang. Maka akan dijemput lagi atau dilakukan lagi di daerah yang kurang," sebutnya.
Pada Rabu (1/7) tes akan dilaksanakan di Payakumbuh Timur di Pustu Padang Alai dan Puskesmas Aia Tabik. Pada Kamis (2/7) di Kecamatan Payakumbuh Timur di Balai Batimah dan Balai Kaco. Serta di Payakumbuh Selatan di Kantor Camat.
Selanjutnya pada Jumat (3/7) akan dilakukan di Kecamatan Lamposi Tigo Nagaru, yakni di Puskesmas Lamposi.
"Untuk Payakumbuh Barat akan digelar pekan depan, selama Senin hingga Jumat karena warga di kecamatan itu banyak," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan akan ada sekitar 1 persen warganya yang melakukan tes usap. Tujuannya agar bisa mengecek apakah di Payakumbuh masih ada yang orang tanpa gejala (OTG) terkena COVID-19
"Rencana awalnya itu akan dilakukan di pasar, tapi karena terlalu banyak komentar yang kurang enak akhirnya tidak dilaksanakan. Padahal tujuan kami itu baik," katanya.*
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Payakumbuh bertambah dua
Baca juga: Tambah satu, pasien positif COVID-19 di Payakumbuh-Sumbar jadi tujuh
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020