Pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif, mulai dari memberikan kemudahan izin usaha hingga menawarkan insentif fiskal dan nonfiskal
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mendukung akselerasi pengembangan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, guna menangkap peluang masuknya investasi potensial ke Tanah Air dari sejumlah sektor industri yang ingin merelokasi pabriknya dari China.

"Kami melihat, kawasan industri di Batang ini memiliki lokasi yang strategis. Secara geografis, akses Kabupaten Batang dekat dengan Kota Semarang yang memiliki Bandara Internasional Ahmad Yani," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Menperin di sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Kawasan Industri Batang, Selasa.

Baca juga: Presiden: Jangan sampai potensi perusahaan relokasi keluar Indonesia

Menperin menegaskan pihaknya akan mendorong kepada pengelola kawasan industri  melengkapi fasilitasnya, termasuk infrastruktur pasokan energi dan akses logistik. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor karena terciptanya area yang terintegrasi.

"Pemerintah tengah berdiskusi dengan sejumlah investor dan berusaha mengakomodasi apa saja yang dibutuhkan mereka. Tentunya, pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif, mulai dari memberikan kemudahan izin usaha hingga menawarkan insentif fiskal dan nonfiskal," paparnya.

Beberapa perusahaan multinasional yang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia, antara lain berasal dari Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Saat ini, terdapat tujuh perusahaan yang sudah memastikan bakal merelokasi usahanya ke Indonesia. Diperkirakan relokasi tersebut akan mendatangkan nilai investasi sebesar 850 juta dolar AS dan mampu menyerap 30.000 tenaga kerja lokal.

Bidang usaha perusahaan yang akan relokasi tersebut meliputi industri elektronika, audio dan video, lampu dengan tenaga surya, hingga suku cadang kendaraan bermotor yang semuanya berorientasi ekspor.

Selain itu, terdapat 17 perusahaan lain yang menyatakan komitmen untuk melakukan relokasi atau diversifikasi usaha mereka ke Indonesia, dengan proyeksi total nilai investasi sebesar 37 miliar dolar AS dan menyerap tenaga kerja mencapai 112.000 orang.

Salah satu investor potensial tersebut adalah LG Chemical, yang ingin menggelontorkan dananya hingga 9,8 miliar dolar AS, dengan potensi penyerapan kerja sebanyak 14.000 orang.

Perusahaan lainnya, yakni PT Meiloon Technology Indonesia, PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT Kenda Rubber Indonesia, PT Denso Indonesia, dan PT Panasonic Manufacturing Indonesia.

"Selama ini, aktivitas industri memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional, salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja," ungkap Agus.

Pengembangan Kawasan Industri Batang berada di areal N 9 atau PTPN IX Siluwok dengan luas sekitar 4.300 hektare.

Keunggulan kawasan ini di antaranya adalah akses rel kereta api, pelabuhan, dan sejajar dengan Jalan Tol Trans-Jawa.

Baca juga: Menperin: Industri manufaktur jadi andalan pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: Siap tampung relokasi pabrik AS, Kawasan Industri Brebes diakselerasi

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020