Banda Aceh (ANTARA News) - Mantan deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro belum pasti akan menjabat sebagai Wali Nanggroe sebagaimana disebutkan dalam Qanun (peraturan daerah) Aceh tentang Wali Nanggroe.
"Kepulangan Hasan Tiro ke Aceh hanya untuk melepas rindu, tidak ada kaitan dengan qanun atau yang lainnya," kata mantan petinggi GAM, Malik Mahmud di Banda Aceh, Sabtu.
Sebagian besar publik mengharapkan Hasan Tiro dinobatkan menjadi Wali Nanggroe yang pertama pascadamai setelah Qanun Wali Nanggroe disahkan 14 September 2009 oleh DPR Aceh.
Menurut Malik yang tiba bersama Hasan Tiro di Banda Aceh, kepulangan mantan petinggi GAM itu kali ini hanya ingin melihat saudara-saudara dan melepas rindu dengan masyarakat Aceh.
Malik juga belum dapat memastikan warga negara Swedia itu akan menetap di Aceh setelah 30 tahun mengasingkan diri di luar negeri pada kepulangannya kali ini.
"Kepulangan kali ini menurut keadaan, bisa dalam beberapa bulan di Aceh. Sebab kepulangan yang pertama kalinya dalam keadaan sibuk dan singkat," tambah Malik.
Malik juga tidak menyebutkan agenda Hasan Tiro selama di Aceh selain bersilaturahmi termasuk bertemu dengan anggota DPR Aceh yang berasal dari Partai Aceh.
Hasan Tiro didamping sejumlah mantan petinggi GAM lainnya seperti Malik Mahmud dan Zaini Abdullah serta Gubernur Aceh Irwandi Yusuf tiba di Aceh dari Kuala Lumpur pada pukul 15.30 WIB.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009