Jakarta (ANTARA News) - Portugal mengalami nasib sama dengan Prancis. Mereka harus merangkak agar bisa keluar dari "liang kubur" agar dapat tampil di putaran final Piala Dunia 2010.
Sedangkan Argentina akhirnya selamat dan siap ke Afrika Selatan. Tim tango itu mampu beringsut dari lumpur yang nyaris membenamkan Maradona yang sedang berada dalam tekanan berat sampai usai laga terakhir penyisihan Piala Dunia, Kamis dini hari.
Argentina berada di ujung tanduk ketika mereka harus menghadapi Uruguay. Untung Bolatti pada menit 84 berhasil menjebol gawang Uruguay, tim yang mengalahkan mereka 4-2 pada final Piala Dunia pertama (1930). Sedangkan Chile menahan Ekuador.
Bila Bolatti tidak menjadi pemain target dan kalau Chile kalah, maka Ekuador memiliki potensi ke Afrika Selatan.
Maradona, kapten kemenangan Argentina di Piala Dunia 1986 di Meksiko yang setelah menjadi pelatih dihujat berkesinambungan, akhirnya dielu-elukan pendukung.
Pelatih tambun yang sempat kecanduan alkohol dan obat terlarang itu bersimbah air mata pertanda bahagia. Argentina yang diperhitungkan gagal ke final Piala Dunia untuk pertama kali sejak 1970, tetap menorehkan sejarah hingga ujung penyisihan grup itu.
Kalau Maradona menarik nafas panjang karena mampu mengikuti jejak Brazil, Chile, dan Paraguay di zona penyisihan Amerika Selatan, tidak demikian halnya dengan finalis empat tahun lalu Prancis serta semi finalis 2006 Portugal yang harus berjuang pada babak playoff.
Prancis dipecundangi Serbia pada pengumpulan angka penyisihan Grup 7 Eropa, dengan beda hanya satu poin.
Sedangkan Portugal empat bulan lalu sudah tidak berdaya setelah kalah di kandang atas Denmark disusul tiga pertandingan tanpa gol serta ditahan 1-1 di Albania, itu pun karena Bruno Alves mencetak angka pada "injury-time".
Tim yang tidak diperkuat Cristiano Ronaldo yang cedera itu akhirnya melibas Malta, Rabu, melalui gol yang dihasilkan Nani, Simao Sabrosa, Miguel Veloso, dan Edinho.
Selain Portugal dan Prancis, Rusia dan Yunani akan menjadi unggulan lain babak playoff yang akan bertemu dengan Ukraina, Irlandia, Bosnia, dan Slovenia.
Norwegia, unggulan kedua Grup 9 setelah Belanda, tersingkir karena hanya delapan tim terbaik dari sembilan runner-up dari sembilan grup yang maju ke putaran playoff.
Hingga penyisihan terakhir grup dunia, Zona Eropa sudah meloloskan Belanda, Inggris, Spanyol, Jerman, Denmark, Serbia, Italia, Swiss, Slowakia. Dari Zona Amerika Selatan muncul Brazil, Paraguay, Chile, dan Argentina.
Dari Zona Afrika datang tuan rumah Afsel serta Ghana dan Pantai Gading. Dari Zona Amerika Utara muncul Meksiko, Amerika Serikat dan Honduras. Sedangkan dari Zona Asia adalah Australia, Jepang, serta Korea Selatan dan Korea Utara.
Kejutan Slowakia
Sejak Slowakia menjadi negara independen pada 1994, unggulan ke-26 Eropa itu dengan mengejutkan tampil pertama kali di final Piala Dunia.
Slowakia mengumpulkan angka total 22 poin, terpaut dua angka dari Slovenia. Sedangkan Republik Ceko, Irlandia Utara, Polandia, dan San Marino tak berdaya di urutan di bawah mereka.
Slovenia menang 3-0 pada laga Grup 3 di San Marino, yang cukup mengamankan posisi mereka di urutan kedua di atas Republik Ceko, yang bermain imbang 0-0 di kandang sendiri atas Irlandia Utara.
Swiss hanya butuh satu angka untuk memuncaki Grup 2 dan mencapai tujuannya dengan tidak terlalu banyak drama yang dilalui, cukup dengan hasil tanpa gol di kandang sendiri lawan Israel. Yunani menempati posisi urutan kedua setelah menang 2-1 atas Luxembourg.
Setelah mengalahkan pemuncak Grup 6 minggu lalu, Ukraina kelihatannya agak mengalami masalah untuk maju ke babak playoff setelah menang atas Andorra dan rasa grogi mereka terhapus ketika Andriy Shevchenko mencetak angka pada menit ke-22.
Gol bunuh diri serta tambahan lain yang dilakukan Oleg Gusev, Yaroslav Rakitsky, Yevgen Seleznov, dan Andriy Yarmolenko, menyempurnakan kemenangan 6-0 mereka.
Kroasia, yang menang 2-1 di Kazakhstan lewat gol menit akhir yang dibuat Nico Kranjcar, berada di urutan ketiga, satu angka di bawah Ukraina.
Inggris, yang memenangi delapan pertandingan awal sebelum kalah minggu lalu, mengakhiri permainannya dengan menang 3-0 atas Belarus di Wembley dengan pertolongan dua gol dari striker Peter Crouch.
Di San Salvador, Honduras memastikan maju ke putaran final Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah menang 1-0 saat melawan tuan rumah, sehingga bisa menempati posisi otomatis ketiga ke Piala Dunia tahun depan dari kawasan CONCACAF, setelah Amerika Serikat menyamakan kedudukan 2-2 dengan Kosta Rika.
Hasil tersebut membuat Kosta Rika harus melewati babak playoff dua-leg melawan Uruguay, yang kalah 0-1 dari Argentina dalam kualifikasi zona Amerika Selatan.
Pada pertandingan di udara dingin itu, Kosta Rika sempat unggul 2-0 pada babak pertama melalui gol yang diciptakan Bryan Ruiz dan kelihatannya nyaris mendapatkan tempat otomatis ke Afrika Selatan bersama Amerika Serikat dan Meksiko.
Tapi Amerika Serikat bangkit menekan tamu mereka, bahkan membalas gol melalui Michael Bradley dan akhirnya menyamakan kedudukan pada "injury time" melalui Jonathan Bornstein.
Babak penyisihan yang melelahkan dan mendebarkan dari berbagai zona benua sudah selesai, tinggal menunggu pertandingan playoff yang akan dilangsungkan pada 14 dan 18 November.
Argentina sudah lolos otomatis namun tim favorit lain seperti Prancis dan Portugal masih harus berjuang pada playoff bulan depan.
Permainan akan semakin menarik diamati, karena di antara kedua tim itu, masih ada penampilan menarik lain yang akan diperagakan tim dari zona berbeda selain Yunani, Slovenia, Rusia, Bosnia, Ukraina dan Republik Irlandia.
Siapa tim dari babak playoff yang akan bangkit dari kubur mereka?(*)
Pewarta: AR Loebis
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009