Yogyakarta (ANTARA News) - Tiga pemusik Iran mementaskan kesenian tradisional "magami" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan menyanyikan lagu bernuansa Islami menggunakan alat musik dotar (sejenis gitar).
Ketiga pemusik Fajjari Gholan Husein, Aulla, dan Abdullah Sorwam Ahmad memetik dotar mengalunkan musik ala Timur Tengah dalam pentas yang diselenggarakan Kedubes Iran di Jakarta dan Iranian Corner UMY, Jumat.
"Pentas musik itu merupakan salah satu cara yang kami lakukan untuk menarik apresiasi mahasiswa dalam memperkenalkan budaya Iran," kata Direktur Iranian Corner UMY Gendroyono MPd.
Menurut dia mahasiswa mengetahui bahwa di Iran tidak hanya masalah politik yang mencuat, tetapi juga keseniannya cukup menarik untuk diapresiasi.
"Magami dapat dikatakan sebagai musik spiritual tradisional Iran.Uniknya sampai saat ini musik tersebut tidak luntur oleh arus globalisasi, terutama pengaruh dari negara barat," katanya.
Kepala Seksi Kebudayaan Kedubes Iran di Jakarta Muhammad Ali Rabbani mengatakan, begitu banyak jenis musik di Iran seperti musik pop dan rock, tetapi magami tetap bertahan dan digemari.
"Orisinalitas dari musik itu adalah nuansa Timur Tengah yang begitu kental. Ketika musik dimainkan, suasana terasa di Timur Tengah," katanya.
Menurut dia magami merupakan jenis musik yang membumi, di mana para remaja di Iran juga ikut memainkan musik tersebut. Magami itu merupakan musik untuk semua kalangan.
"Orang-orang Iran yang tertarik pada musik itu akan mempelajarinya. Namun yang tidak tertarik pada jenis musik itu akan mempelajari jenis musik lain," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009