..keliru ketika suatu merek hanya melakukan transformasi digital setengah-setengah.Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut transformasi digital dalam bisnis dan industri merupakan keniscayaan agar dapat bertahan pada masa normal baru.
"Sekarang zamannya low touch economy, maka dari itu transformasi ke ranah digital merupakan suatu keniscayaan," ujar Arief Yahya dalam seminar daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Selasa.
Menpar pada periode 2014-2019 itu memperingatkan agar para pelaku usaha perlu segera melakukan transformasi ke ranah digital dan jangan coba-coba untuk tetap bertahan di jalur offline, apalagi bila kondisi krisis COVID-19 dan dampak ekonomi diperkirakan akan berlarut hingga tahun 2022.
Baca juga: Menkop Teten Masduki dorong pelaku UMKM manfaatkan platform digital
Selain itu Arief juga mengingatkan bahwa alokasi pada semua aspek strategi transformasi digital harus dipimpin oleh CEO yang bagus.
Hal tersebut, lanjutnya, karena di bawah kepemimpinan CEO yang baik dan bagus, maka alokasi strategi tranformasi digital pada semua aspek akan lebih merata dan berani.
Baca juga: Sandiaga: Teknologi digital jadikan perusahaan tangguh hadapi pandemi
Dalam paparannya, Arief Yahya menyebut dalam menghadapi kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian di masa pandemi Covid-19 saat ini dibutuhkan solusi yang dikenal sebagai 3D.
Solusi 3D tersebut, lanjut dia, terdiri dari digital imperative, kemudian decoding economy of COVID-19 dan unusual way of digital transformation.
Menurut Arief Yahya, kunci untuk meraih kemenangan pada masa normal baru yaitu melakukan peralihan dari high touch economy ke low-touch economy, namun tetap mempertimbangkan core competency.
Bisnis, masih menurut dia, harus melakukan transformasi digital secara keseluruhan dan hal ini yang keliru ketika suatu merek hanya melakukan transformasi digital setengah-setengah.
Baca juga: Normal baru, peluang bagi UMKM "go digital"
Baca juga: Kominfo susun strategi dorong UMKM masuk platform digital
Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020