Pada hari ini tidak ada pasien untuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).
Jakarta (ANTARA) - Perwira Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) Kolonel Marinir Aris Mudian menyebutkan 3.430 pasien sembuh dari COVID-19 dari total 5.129 pasien yang terdaftar di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat sejak 23 Maret 2020 hingga Selasa.
"Rekapitulasi pasien terhitung mulai 23 Maret sampai dengan 30 Juni 2020 terdaftar sebanyak 5.129 orang, keluar sebanyak 3.577 orang dengan perincian pasien sembuh 3.430 orang, pasien rujuk ke RS lain 144 orang, dan meninggal tiga orang," kata Kolonel Marinir Aris Mudian dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data tersebut, terdapat peningkatan pasien sembuh sebanyak 53 orang jika dibandingkan data rekapitulasi pasien sembuh di RSD Wisma Atlet, Senin (29/6). Kemarin rekapitulasi pasien pulang atau sembuh sebanyak 3.377 orang.
Baca juga: 3.377 Pasien RSD Wisma Atlet sembuh COVID-19
Namun, terdapat peningkatan pasien terdaftar hari ini sebanyak 25 orang jika dibandingkan dengan data rekapitulasi pasien terdaftar pada hari Senin (29/6) yang berjumlah 5.104 orang.
Selain itu, jumlah pasien RSD Wisma Atlet yang dirujuk ke RS lain bertambah satu orang dibandingkan data kemarin sebanyak 143 orang.
Pasien RSD Wisma Atlet yang meninggal dunia karena COVID-19 tetap (tidak bertambah) jika dibandingkan data kemarin.
Sebanyak 585 orang pasien dirawat inap di RSD Wisma Atlet berdasarkan perkembangan data terakhir pada hari Selasa pukul 08.00 WIB. Mereka terdiri atas 302 pasien pria dan 283 pasien wanita.
Menurut Kolonel Marinir Aris, jumlah itu berkurang 29 orang dari data pada hari Senin. Kemarin, jumlah pasien rawat inap sebanyak 614 orang terdiri atas 313 pria dan 301 wanita.
Baca juga: Viral ada kegiatan dangdutan, RSD Wisma Atlet beri penjelasan
Secara perinci, kata dia, 576 orang dari 585 pasien rawat inap tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil tes usap.
Enam orang menunjukkan hasil reaktif dari hasil tes cepat serta tiga orang lagi merupakan pasien dalam pengawasan (PDP).
Kolonel Marinir Aris menambahkan bahwa tidak ada pasien untuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).
"Pasien ODP nol orang," katanya.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020