Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Imam Nahrawi menegaskan, persoalan kursi menteri tidak akan menimbulkan konflik internal di partainya karena semua kader telah berkomitmen untuk berlapang dada dan mendukung siapa pun di antara mereka yang terpilih.

"Saat ini PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin (Muhaimin Iskandar, red) dalam kondisi solid, satu komando, tidak ada komando lain. Nama-nama yang diusulkan adalah kader-kader pilihan yang telah teruji loyalitas dan integritasnya," katanya di Jakarta, Jumat.

Sebagai partai anggota koalisi PKB akan memperoleh jatah menteri dan PKB telah menyetorkan sepuluh nama yang diajukan sebagai menteri ke presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, secara pasti belum diketahui berapa jatah kursi menteri yang dialojkasikan untuk partai berlambang bola dunia dengan sembilan bintang tersebut. Imam pun menyanggah ketika disebut-sebut calon dari PKB mengerucut pada tiga nama.

"Tidak benar itu, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) belum melakukan seleksi. Itu khan hak beliau sebagai presiden terpilih," kata Imam yang juga menjabat ketua DPW PKB Jawa Timur tersebut.

Hal senada dikemukakan secara terpisah oleh anggota Fraksi PKB DPR RI Effendy Choirie. Politisi yang akrab disapa Gus Choi itu menyatakan, pencalonan nama-nama kandidat menteri didukung seratus persen oleh semua kader PKB.

Dikatakannya, PKB sudah terlalu lama mengalami konflik internal sehingga tidak mau lagi terpecah belah hanya karena persoalan pencalonan menteri. Saat ini, katanya, justru merupakan titik tolak bagi PKB untuk kembali bangkit.

"Sudah terlalu banyak konflik yang terjadi di PKB. Semua pihak harus mendukung untuk kemaslahatan umat," katanya.

Terkait diajukannya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen Lukman Edy sebagai calon menteri, Effendy menilai wajar, bahkan keduanya layak berada di kabinet karena peran mereka dalam mendukung pasangan Yudhoyono-Boediono dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden lalu cukup signifikan.

"Kalau ada pihak yang lain tidak diajukan itu wajar dan tidak boleh iri, karena merekalah yang berperan dari PKB," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009